> >

Sejumlah Pihak Merespon Negatif Deklarasi Seknas Jokowi-Prabowo 2024

Politik | 19 Juni 2021, 14:09 WIB
Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo Subianto (Sumber:Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Sejumlah orang yang menyebut dirinya relawan Jokowi-Prabowo (Jokpro2024), mendeklarasikan sekretariat nasional (Seknas) di Jakarta, Sabtu (19/6/2021). Mereka menamakan acara itu, "Syukuran Sekretariat Nasional Jokowi-Prabowo 2024" 

Seknas Jokpro dideklarasikan untuk memenangi pasangan Jokowi-Prabowo pada pemilu 2024. Itu berarti, Presiden Jokowi akan maju untuk ketiga kalinya.

Namun, sejumlah pihak merespon negatif deklarasi Seknas ini. Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan tidak sepakat dengan deklarasi dan wacana ini. 

Sebab memajukan Jokowi kembali untuk ketiga kalinya bukan perkara mudah. "Kalau sekretariat pemenangan yang lain-lain itu sih enggak masalah, tapi bentuk sekretariat Jokpro ini kan aneh," kata Dasco kepada wartawan, Jumat (18/6/2021).

Baca Juga: Muncul Relawan Jokpro, Dorong Duet Jokowi Prabowo 2024

Menurut Wakil Ketua DPR ini, Seknas Jokpro seperti sudah bisa meramal bahwa konstitusi akan diubah. "Apakah organisasi ini bisa meramal bahwa amandemen bisa dirubah gitu loh? Ya tapi namanya aspirasi masyarakat ya biarin ajalah," katanya.

Sementara politikus Partai Demokrat Rachlan Nashidik menyebut  peluncuran Seknas Jokpro 2024 sebagai gerakan melawan konstitusi.  "Ini jelas gerakan melawan konstitusi," ujar Rachlan Nashidik, Sabtu (19/6).

Sebab kekuasaan Jokowi beda dengan Soekarno dan Soeharto, yang ditopang oleh sistem politik otoriter. "Soekarno berkuasa puluhan tahun. Soeharto berulang jadi Presiden. Tapi mereka bisa begitu karena sistem politik otoriter, ditopang konstitusi darurat tanpa batasan masa jabatan Presiden," kata dia lewat akun Twitter @RachlanNashidik.


Bahkan relawan Jokowi yang menamakan diri JoMan, tidak sepakat bila deklarasi Seknas Jokpro sampai mengerucut pada Jokowi tiga periode.

"Pertama soal wacana 3 periode, sebagai wacana dalam alam demokrasi itu enggak masalah karena wacana gagasan dan ide enggak masalah. Yang berbahaya dan menjadi bencana ketika ini dipraktekkan buat kekuasaan 2024," kata Ketua JoMan, Immanuel Ebenezer, Sabtu (19/6).

Penulis : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU