Peneliti UGM: Covid-19 Varian Delta Memperburuk Kekebalan Tubuh Pasien, Terutama Lansia
Update corona | 15 Juni 2021, 14:51 WIBPenelitian itu dilakukan menyusul terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Kudus, Jawa Tengah setelah libur Idul Fitri.
Dalam penelitian tersebut ditemukan 28 dari 34 atau sekitar 82% merupakan varian Delta (B.1.617) dari Covid-19.
“Varian Delta ini terbukti meningkat setelah adanya transmisi antarmanusia. Dan sudah terbukti di populasi di India dan di Kudus. Hal tersebut juga memperkuat hipotesis para peneliti bahwa peningkatan kasus di Kudus tersebut adalah karena adanya varian Delta,” kata dr. Gunadi.
Penelitian yang dilakukan tim peneliti FK-KMK UGM dilakukan selama satu minggu dengan metode berupa penerimaan viral transfer material (VTM) yang diekstraksi secepatnya oleh tim untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
Khususnya, tambah dr. Gunardi, dalam hal mengetahui sejauh mana varian Delta bertransmisi di Kudus.
“UGM ditunjuk karena lokasinya dekat dengan Kudus dan UGM juga memiliki kapasitas untuk melakukan uji WGS. Dari 70 spesimen yang diuji, 37 sampel dikirim ke UGM sementara sisanya dikirim ke Salatiga. Dari total 37 sampel, 34 sampel telah keluar hasilnya dan yang tidak keluar hasilnya ada 3,” terang dr. Gunadi.
Diakhir keterangnnya, dr. Gunadi mengatakan, faktor utama yang menyebabkan terjadinya lonjakan kasus adalah adanya interaksi sosial yang masif dan pelanggaran protokol kesehatan saat libur Idul Fitri.
Hal tersebut lalu diperburuk dengan varian virus baru yang lebih cepat penyebarannya.
Baca Juga: Epidemiolog: Waspada, Corona Varian Delta Sangat Cepat Menular
Penulis : Hedi Basri Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV