Peneliti UGM: Covid-19 Varian Delta Memperburuk Kekebalan Tubuh Pasien, Terutama Lansia
Update corona | 15 Juni 2021, 14:51 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua tim peneliti Whole Genome Sequencing (WGS) dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (UGM), dr. Gunardi mengatakan bahwa varian Delta (B.1.617) dari Covid-19 memperburuk pasien lanjut usia.
Merujuk hasil penelitian WGS yang juga senada dengan hasil penelitian terbaru dari The Lancet, dr. Gunardi menyebutkan bahwa varian Delta berhubungan dengan usia pasien.
“Semakin tua pasien Covid-19 maka varian Delta ini akan memperburuk kekebalan tubuh pasien tersebut,” jelas dr. Gunadi seperti dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan, Selasa (15/6/2021).
Baca Juga: Ganjar Minta Bupati Kudus Tegas kepada Para Camat Terkait Penanganan Covid-19
Lebih buruk lagi, lanjut dr. Gunadi, diketahui varian Delta tersebut bisa menginfeksi kembali pasien Covid-19 dan makin memperlemah kekebalan tubuh pasien.
Padahal seharusnya, kata dia, ketika sudah terinfeksi Covid-19 pasien mendapatkan antibodi secara alami.
Kata dr. Gunadi, varian Delta yang banyak ditemukan pada kasus Covid-19 di Kudus, Jawa Tengah itu bisa menurunkan kekebalan tubuh seseorang dengan usia yang lebih tua. Meskipun sudah divaksinasi dua dosis.
“Dalam hal ini bisa dikatakan pemerintah sudah tepat menyasar target vaksinasi bagi golongan lanjut usia karena mereka kelompok yang rentan apabila tertular Covid-19 apalagi varian Delta,” lanjut dr. Gunadi.
Baca Juga: Ditemukan di Kudus, Mutasi Virus Corona Varian Delta Disebut Mendekati Karakter Super Strain
Seperti diketahui, tim peneliti SARS-CoV-2, FK-KMK UGM telah mengeluarkan hasil penelitian Whole Genome Sequencing (WGS) rujukan dari Balai Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan (Balitbangkes).
Penulis : Hedi Basri Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV