6 Potensi Peningkatan Covid-19 yang Diwaspadai BNPB Jelang Iduladha
Update corona | 15 Juni 2021, 15:48 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Angka kasus Covid-19 di sejumlah daerah di Indonesia meningkat tajam dalam beberapa hari terakhir ini. Bahkan, sejumlah varian baru juga ditemukan.
Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) pun sudah memetakan sejumlah potensi-potensi peningkatan Covid-19.
Kepala BNPB Ganip Warsito mengakui, peningkatan jumlah kasus Covid-19 di Tanah Air terjadi pasca libur Lebaran.
Maka dari itu, jelang Hari Raya Iduladha yang juga terdapat hari liburnya, BNPB mulai melakukan langkah antisipasi. Terutama pemetaan potensi-potensi yang bisa mengakibatkan naiknya angka kasus Covid-19.
Baca Juga: Panglima TNI, Kapolri dan Kepala BNPB Rapat Bersama Bahas Antisipasi Lonjakan Kasus di Ibu Kota
“Pemerintah akan mulai mengantisipasi potensi kenaikan kasus Covid-19 menjelang periode libur Hari Raya Iduladha,” jelas Ganip dikutip dari siaran YouTube BNPB, Minggu (13/6/2021).
Ganip mengatakan antisipasi mobilitas masyarakat perlu dilakukan terutama di pusat perbelanjaan, tempat wisata, kegiatan tradisi halal bihalal, kunjungan keluarga, ziarah makam, hingga potensi kerumunan penonton saat prosesi penyembelihan hewan kurban.
“Ini harus sedini mungkin kita antisipasi agar tidak menimbulkan lonjakan-lonjakan Covid yang lebih memperparah dari kondisi sekarang,” tegas dia.
Lebih lanjut Ganip mengungkapkan pemetaan potensi tersebut merupakan bagian dari enam strategi untuk mengendalikan penyebaran Covid-19.
Baca Juga: Hentikan Pembiayaan Isoman OTG di Hotel, Ternyata BNPB Punya Utang Rp140 M
Adapun strategi lainnya yang sudah disiapkan pengganti Ketua BNPB sebelumnya, Doni Monardo yakni:
- Strategi pertama
Pada strategi pertama yakni adanya upaya mengoptimalkan 3K atau komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi, khususnya dalam konteks konsep pentahelix pengendalian Covid-19.
“Memastikan kerja sama (pemerintah) pusat sampai ke daerah berjalan dengan baik. Kerja sama mulai dari gubernur, bupati, wali kota, sampai jalur koordinasi RT RW dioptimalkan dengan bantuan TNI dan Polri,” sambung Ganip.
- Strategi kedua
Pada strategi ini pemerintah akan semakin meningkatkan penegakan disiplin protokol kesehatan serta pembatasan mobilitas dan aktivitas penduduk.
Ganip mendorong pemerintah daerah serta aparat penegak hukum agar mengawal penerapan disiplin protokol kesehatan.
“Pembatasan aktivitas seperti hajatan wisata religi kunjungan-kunjungan tradisi kemudian kegiatan sosial hendaknya perlu diketatkan,” ungkapnya.
Baca Juga: Maksimalkan Wisma Atlet, BNPB Hentikan Pembiayaan Hotel untuk Isolasi Karena Anggaran Terbatas
- Strategi ketiga
Selanjutnya, pemerintah akan meningkatkan jumlah testing dan pelacakan kontak erat pasien Covid-19 atau tracing. Kemudian, peningkatan perawatan atau treatment terhadap pasien.
- Strategi keempat
Pada strategi ini, Ganip mengimbau semua pihak memastikan ketersediaan tempat tidur rumah sakit, obat, hingga alat kesehatan di rumah sakit yang merawat pasien Covid-19.
“Selain itu perlu memaksimalkan juga fasilitas karantina terpusat, posko daerah level kelurahan, desa sebagai tempat isolasi mandiri suspek Covid-19,” ujar dia.
- Strategi kelima
Ganip meminta pengetatan dan pemantauan dalam pelaksanan PPKM mikro di semua daerah. Sebab, data dari pemantauan terkait evaluasi data kasus Covid-19 dapat menjadi bahan untuk menyiapkan strategi pengendalian pandemi Covid-19 di beberapa daerah.
Baca Juga: Respons Wagub DKI Soal Keputusan BNPB yang Setop Pembayaran Hotel buat Isolasi Pasien Covid-19
Penulis : Gading Persada Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV