> >

Giri Suprapdiono Sebut TWK KPK Bukan Isu Kepegawaian, tapi Soal Harapan Pemberantasan Korupsi

Politik | 1 Juni 2021, 16:59 WIB
Polemik Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) KPK belum usai karena sejumlah pegawai melaporkan pimpinan soal hal itu ke Komnas HAM dan Ombudsman. (Sumber: KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG)

Baca Juga: Peneliti ICW Nilai Pimpinan KPK Arogan Abaikan Sejumlah Aturan Terkait Pegawai yang Tidak Lolos TWK

Giri bahkan menilai, seluruh Pimpinan KPK melempar tanggung jawab pelaksanaan TWK pada lembaga lain.

“Menurut saya, ini kepemimpinan di luar teori organisasi, yaitu berlindung di lembaga lain. ini Badan Kepegawaian Negara)  yang melakukan, tapi kan yang minta pimpinan KPK,” lanjut Giri.

Giri adalah salah satu di antara 51 pegawai yang tak lolos TWK KPK dan tidak termasuk 24 pegawai yang akan menjalani pembinaan lanjutan agar dapat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).

Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengatakan, 51 pegawai itu mendapat rapor merah dan tidak bisa dibina lagi.

Giri pernah mengungkapkan, banyak pegawai yang tidak lolos TWK sedang menangani kasus-kasus korupsi besar, seperti korupsi bantuan sosial (bansos) serta korupsi di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

"Beberapa penyidik sebetulnya sedang menangani kasus-kasus yang besar," katanya, Sabtu (8/5/2021).
Baca Juga: Fahri Sebut, Sikapnya Terhadap KPK dari Dulu Tetap Sama

Giri memberi contoh, penyidik Andre Nainggolan yang sedang menangani kasus korupsi terkait bansos. Lalu Novel Baswedan yang tengah menangani kasus korupsi di KKP.

Selain itu, ada 9 kepala satuan tugas (kasatgas) KPK yang tak lolos TWK, yaitu 7 kasatgas penyelidikan dan 2 kasatgas penyidikan.

“Saya yakin dengan common sense yang ada dari 9 kasatgas yang ada pasti membahayakan kelangsungan dari penanganan kasus tersebut," imbuh Giri.

Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU