> >

Giri Suprapdiono Sebut TWK KPK Bukan Isu Kepegawaian, tapi Soal Harapan Pemberantasan Korupsi

Politik | 1 Juni 2021, 16:59 WIB
Polemik Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) KPK belum usai karena sejumlah pegawai melaporkan pimpinan soal hal itu ke Komnas HAM dan Ombudsman. (Sumber: KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Direktur Sosialisasi dan Kampanye Anti Korupsi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Giri Suprapdiono menyebut, isu Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) di lembaga ini bukan sekedar isu kepegawaian.

Giri menilai, masyarakat ramai membicarakan TWK karena ada harapan pada KPK untuk memberantas korupsi.

Menurutnya, keputusan beberapa lembaga memecat 51 pegawai KPK karena tak lolos TWK itu menghilangkan harapan masyarakat.

Baca Juga: 1.271 Pegawai KPK Resmi Dilantik Jadi ASN

“TWK ini isu hampir sebulan naik terus, jarang isu bisa selama ini. Karena ini bukan isu kepegawaian, ini orang tertarik karena sudah telanjur menaruh harapan di KPK, tapi harapan itu hilang," kata Giri dalam sebuah diskusi virtual, Selasa (1/6/2021).

Meski begitu, Giri mengatakan sejumlah pegawai KPK sedang memperjuangkan nasib seluruh pegawai yang diberhentikan itu.

"Langkahnya kami kemarin sudah ke Ombudsman dan lain sebagainya. Ini kami sedang mengumpulkan bahan untuk lanjut ke Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi,” ujar Giri, dilansir dari Kompas.com.

Ia juga berpendapat, kebijakan TWK ini adalah tanggung jawab seluruh pimpinan KPK, tidak hanya Firli Bahuri sebagai ketua lembaga antirasuah ini.

Sebab itu, para pekerja yang tergabung dalam Wadah Pegawai KPK melaporkan seluruh pimpinan lembaga antirasuah ini.

“Yang kita laporkan ke Dewas adalah semua pimpinan. Kepemimpinan memang ada yang dominan, jika Ketua KPK yang menghendaki (TWK), namun yang lain juga turut membiarkan keputusan itu terjadi,” terang Giri.

Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU