Besok, Presiden Jokowi akan Resmikan Pengolah Sampah Menjadi Listrik Pertama di Indonesia
Peristiwa | 5 Mei 2021, 22:34 WIBMenurut Anna, penerapan metode Gasification Power Plant ini mampu mengolah sampah menjadi listrik, sampah yang sudah ditimbang akan dimasukkan waste pit atau proses pemilahan.
Selanjutnya, sampah itu diayak menggunakan crane seperti capit dan dimasukkan ke dalam boiler, pada bagian itu proses pembakaran dilakukan.
Metode ini pun terbilang lebih cepat dibanding sebelumnya Landfill Gas Power Plant.
"Jadi melalui Gasification ini per hari minimal 1000 ton sampah yang diolah menjadi listrik. Dan mesin ini bekerja selama 24 jam tidak berhenti. Tapi memang dalam 1 tahun itu ada beberapa hari masa pemeliharaan, jadi saat itu mesin berhenti tidak beroperasi sama sekali, supaya tidak rusak," kata Anna.
Baca Juga: Presiden Jokowi dan Sri Mulyani Disebut Beda Pendapat soal THR PNS, Ini Kata Istana
1.500 Ton Sampah Per Hari
Anna memperkirakan, per harinya Kota Surabaya menghasilkan sebanyak 1.500 ton sampah.
Untuk jenis sampah yang diolah di tempat tersebut adalah limbah domestik atau rumah tangga.
Sedangkan untuk jenis sampah seperti limbah mebel, diolah kembali di lokasi lain, seperti di galeri milik pemkot. Setidaknya terdapat 190 TPS aktif di Kota Surabaya.
Wali Kota Cek Kesiapan
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengaku telah meninjau langsung kesiapan PSEL Benowo yang akan diresmikan oleh Presiden Jokowi besok.
Di PSEL Benowo, Eri langsung menuju central control room untuk mengecek proses pengolahan sampah itu hingga bisa menjadi listrik.
"Jadi, kali ini saya cek kesiapannya, karena Insya Allah akan diresmikan oleh Pak Presiden sebagai pengolahan sampah pertama dengan kapasitas listrik terbesar di Indonesia," kata Eri.
Menurut Eri, semua sistem sudah berjalan dengan baik di PSEL Benowo itu.
"Semuanya sudah berjalan dengan baik. Tadi boilernya dan turbinnya berjalan dengan baik. Alhamdulillah sudah berjalan seperti biasa, tadi saya juga ngecek tempat pemilihannya seperti apa, jangan sampai ada yang kurang, tapi alhamdulillah sesuai dengan apa yang ada dikontrak, sehingga ini tinggal persiapan diresmikan oleh Pak Presiden," ujar Eri.
Menurutnya, pengolahan sampah menjadi listrik itu sudah berjalan dengan baik selama ini.
Bahkan, saat ini sudah bisa menghasilkan listrik 11 megawatt dari pengolahan 1.000 ton per hari.
"Jadi, di dalam kontrak itu 1.000 ton per hari harus bisa diolah menjadi listrik, tentu ini sangat bermanfaat bagi warga," kata dia.
Untuk diketahui, listrik hasil pengolahan sampah ini akan menjadi kewenangan dari Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Sebab, PT Sumber Organik bekerja sama dengan PLN terkait listrik yang dihasilkan tersebut.
Baca Juga: 2.200 Pekerja Migran yang Tiba di Surabaya Langsung Dikarantina, 22 Positif Covid-19
Penulis : Fadhilah Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV