> >

BNPB Perkuat Mitigasi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami Berbasis Vegetasi

Sosial | 29 April 2021, 13:09 WIB
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Melakukan Penanaman Pohon di Cilacap, Rabu (28/4/2021) (Sumber: Twitter: @BNPB_Indonesia)

CILACAP, KOMPAS.TV - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo melakukan penanaman bibit pohon di Pantai Cemara Sewu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Rabu (28/4/2021).

Hal itu,  dalam rangka penguatan mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami berbasis vegetasi di wilayah Pesisir Selatan Jawa Tengah,

Sebanyak 3.313 bibit pohon yang ditanam, meliputi pohon jenis Pule, Palaka dan Butun serta jenis yang lainnya.

Jenis pohon tersebut dinilai memiliki fungsi dan keistimewaan sebagai barrier alami dari dampak abrasi dan ancaman tsunami, serta memberikan oksigen sekaligus menjadi peneduh jangka panjang.

“Kalau membangun sebuah vegetasi di sepanjang pantai, artinya kita sudah bisa memberikan perlindungan bagi generasi yang akan datang,” kata Doni dikutip dari lama resmi BNPB, Rabu (28/4/2021).

Baca Juga: BNPB Serahkan Bantuan Tunggu Huni Bagi Rumah Rusak Berat Korban Gempa Malang dan Lumajang

Kata Doni,  upaya pencegahan dan penguatan mitigasi bencana tersebut sesuai arahan Presiden Joko Widodo dalam pembukaan Rakornas PB BNPB Maret 2021.

“Memilih mitigasi berbasis vegetasi adalah salah satu upaya kita dan ini adalah perintah presiden. Kita semua harus punya kewajiban untuk bisa melindungi wilayah pantai kita baik dari abrasi maupun juga ancaman tsunami,” jelas Doni.

Kabupaten Cilacap dipilih sebagai lokasi penanaman karena wilayahnya memiliki potensi terdampak bencana gempa bumi dan tsunami.

Disamping itu, Cilacap punya riwayat dua kali dilanda tsunami: Tahun 1921 dan  2006.

Pada tsunami 2006 yang bersumber dari gempa bumi di selatan Pangandaran, Jawa Barat. Korban meninggal dunia saat itu dilaporkan sebanyak 655 orang, 157 orang dari Cilacap.

Baca Juga: Ratusan Korban Meninggal Diterjang Badai Seroja di NTT, Komisi VIII DPR: Mitigasi Bencana Lemah

Sedang pada 1921, hal serupa juga terjadi dan cakupan wilayah terdampak juga meliputi dari peristiwa tahun 2006.

“Ternyata tahun 1921 juga pernah terjadi gempa dan tsunami di wilayah Cilacap ini. Artinya apa, gempa dan tsunami adalah peristiwa yang berulang,” ungkap Doni.

Alasan lain, karena Cilacap berada di lingkup Pantai Selatan Pulau Jawa dan telah ditetapkan dalam pertimbangan risiko berdampak luas dalam SK Kepala BNPB tahun 2021 Nomor 6A.

Menurut Doni, penguatan mitigasi berbasis vegetasi menjadi salah satu alternatif yang dinilai bisa mereduksi kekuatan gelombang tsunami.

Baca Juga: Cerita Doni Monardo Tentang Tanaman dan Mitigasi Bencana

Sebelumnya, kata Doni, bukti-bukti efektivitas barrier berbasis vegetasi alami tersebut telah dinyatakan oleh para ahli seperti yang dipelajari di wilayah pesisir Banten hingga Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Penulis : Hedi Basri Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU