> >

TNI-Polri Bentuk 5 Tim Khusus Awasi Warga India yang Masuk Indonesia

Peristiwa | 24 April 2021, 17:22 WIB
Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurrachman bersama Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran meninjau persiapan ibadah Paskah di Gereja Katedral Jakarta, Kamis (1/4/2021). (Sumber: KOMPAS TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Aparat TNI-Polri membentuk lima tim untuk mengawasi kedatangan warga negara asing (WNA) khususnya WN India yang masuk ke Indonesia.

Kelima tim ini terdiri atas tim pencarian, tim evakuasi, tim kesehatan, tim penjagaan, dan tim penegakan hukum.

"Kami jelaskan, kami bentuk lima tim, tim pencarian, tim evakuasi, kemudian tim kesehatan, tim penjagaan, dan tim penegakan hukum," ujar Panglima Kodam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurrachman saat konferensi pers online di Youtube KOMPAS TV, Sabtu (24/4/2021).

"Dari hasil lima tim ini, telah didata ada 160 orang WNA dan WNI yang datang dari India," sambung Dudung.

Baca Juga: 12 WNA India yang Positif Corona Diisolasi di Hotel Jakut, Pangdam: Tak Perlu Khawatir

Kemudian sebanyak 12 WN India itu diketahui positif virus Corona atau Covid-19. Mereka kini tengah menjalani isolasi mandiri di salah satu hotel di Jakarta Utara (Jakut).

"Hasil swab dari 160 orang, 153 warga negara dari India, ada 12 orang yang positif. Sebanyak 12 ini langsung diisolasi mandiri di Hotel Hariston (di Jakut)," jelas Dudung.

Sementara untuk 141 warga India lainnya ditempatkan di Hotel Holiday Inn & Suites Gajah Mada, Jakarta selama 14 hari ke depan.

"Dan yang sudah masuk 90 orang yang negatif, sisanya 51 orang dalam proses pindah dari hotel yang sudah kita data dan cari," jelas Dudung.

Kemudian sebanyak tujuh WNI yang datang dari India dinyatakan negatif Covid-19. Namun mereka tetap akan diisolasi di Wisma Atlet Pademangan, Jakarta Utara.

"Kemudian yang tujuh WNI karena negatif, tetap isolasi mandiri di Wisma Atlet Pademangan," ujar Dudung.

Baca Juga: Pangdam Jaya Pastikan Warga dari India Diisolasi 14 Hari, 12 Orang Positif Covid-19

Menurutnya, seluruh orang yang datang dari India akan menjalani karantina selama 14 hari untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 yang sedang melonjak di negara itu.

"Karena memang saat ini India terjadi lonjakan Covid luar biasa sehingga warga negara asing dan warga Indonesia yang dari India kita antisipasi agar tidak terjadi penyebaran di Indonesia," ujarnya.

Dudung juga mengimbau agar masyarakat tidak khawatir terhadap warga India yang saat ini tengah menjalani isoalasi setelah terdeteksi masuk ke Indonesia.

"Mudah-mudahan ini akan menjadi berita baik untuk ke depan. Sekali lagi saya imbau kepada masyarakat untuk tidak khawatir dengan kedatangan dari saudara-saudara kita dari negara India. Kepada mereka yang sudah terlanjur datang ke sini, nanti akan diberlakukan sama," jelas dia.

Pihaknya juga memastikan akan menjalani pemeriksaan secara maksimal bagi para WNA India yang saat ini tengah isolasi mandiri.

"Kami data mulai dari datang sudah kita lakukan secara maksimal, sehinga ini salah satu upaya aga tidak terjadi penyebaran Covid-19 di wilayah DKI ini," tandas Dudung.

Baca Juga: Polisi Pastikan Warga India ke Indonesia Bukan Eksodus untuk Hindari Corona

Tak Ada Eksodus

Pada kesempatan yang sama, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Kodam Jaya untuk mengantisipasi kedatangan WNA dari India. Dia mengklaim tidak ada eksodus warga India ke Jakarta.

"Polda Metro Jaya bersama Kodam Jaya bekerja bersama untuk mengantisipasi kedatangan WNA, khususnya WN India. Yang perlu kami tekankan adalah bahwa tidak ada eksodus WN India ke Indonesia khususnya Jakarta," kata Fadil.

Fadil menyebut orang yang datang dari India itu sudah diverifikasi dan akan diisolasi seluruhnya.

Sementara itu, tim penegakan hukum akan bekerja bila ada WNA maupun WNI yang menolak untuk diisolasi.

"Adapun 160 orang yang berangkat dari Chennai ke Jakarta semuanya sudah teridentifikasi dan semuanya akan diisolasi. Tim sudah bekerja. Jika ada pelanggaran hukum, tim penegakan hukum akan melakukan langkah penegakan hukum, agar keselamatan masyarakat menjadi yang utama, tetap dilaksanakan dengan baik," tegas Fadil.

 

Penulis : Fadhilah Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU