BPOM Jelaskan Efek Samping Vaksin Nusantara, dari Nyeri Otot sampai Mual
Update corona | 16 April 2021, 10:46 WIB
”Jika akan dilakukan transfer teknologi dan dibuat di Indonesia, maka membutuhkan waktu lama. Sebab, sampai saat ini industri farmasi yang bekerja sama dengan Aivita Biomedica Inc belum memiliki sarana produksi untuk produk biologi dan membutuhkan waktu dua sampai lima tahun untuk mengembangkan di Indonesia,” tutur Penny.
Selain itu, dari hasil inspeksi yang dilakukan Badan POM, pengembangan vaksin tersebut juga belum sesuai dengan kaidah cara produksi yang baik (good manufacturing practices/GMP), cara berlabolatorium yang baik (good laboratory practice/GLP), dan cara uji klinik yang baik (good clinical practice/GCP).
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV