Bambang Brodjonegoro, Mengawali Pemindahan Ibu Kota Berakhir di Menristek
Sosok | 12 April 2021, 06:00 WIBBaca Juga: Menristek Sebut GeNose Hanya Butuh 3 Menit
Nah, ketika bermacet ria di jalan yang membutuhkan waktu berjam-jam, kata Bambang, maka masyarakat harus bertanya kepada diri sendiri. Apa yang bisa dilakukan dengan waktu berjam-jam di jalan itu.
Namun, tugas pemindahan ibu kota berakhir saat dia duduk sebagai Menristek. Sebagai menristek,
Bambang pernah mengungkapkan pentingnya inovasi berbasis digital pasca pandemi, di antaranya
pesawat terbang amphibi untuk menghubungkan koneksi antar pulau; drone militer; katalis merah
putih yang bisa merubah minyak nabati menjadi bahan bakar siap pakai; serta riset garam agar
kualitas garam hasil petani dapat diserap industri.
Dengan berakhirnya posisi di Kementerian Ristek, Bambang masih belum tahu langkah selanjutnya
di kementerian.
"Itu keputusan yang sudah diambil dan saya belum tahu nanti detailnya bagaimana
yang pasti itulah yang akan berlangsung dan saya tidak tahu nanti BRIN-nya juga dengan format
apa, saya juga susah menebak," katan lelaki bernama lengkap Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro itu.
Meski anak bungsu dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Soemantri Brodjonegoro (28 Maret 1973
– 18 Desember 1973), itu mungkin sudah tak lagi duduk di kabinet, tapi dunia kampus masih
terbuka lebar baginya. Siapa tahu, prestasi sang ayah yang pernah duduk sebagai rektor UI
terlama (1964-1973) juga bisa diraihnya.
Penulis : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV