> >

Presiden Jokowi Serukan Tolak Nasionalisme Vaksin: Ini Barang Publik Global

Update corona | 9 April 2021, 10:50 WIB
Presiden Jokowi Memberi Pernyataan Terkait Impor Beras, Istana Merdeka, 26 Maret 2021 (Sumber: Tangkapan Layar Youtube Setpres)

Ia meyakini D-8 dapat berkontribusi besar dalam pemulihan ekonomi global dengan potensi perdagangan antarnegara anggota yang melebihi 1,5 triliun dollar AS.

“Fasilitasi perdagangan intranegara D-8 harus didorong, hambatan perdagangan harus diminimalisasi," ujar Jokowi.

"Intensifikasi intraperdagangan antarnegara anggota D-8 adalah kunci. Ini akan menjadi mesin pertumbuhan ekonomi."

Selain itu, Jokowi menuturkan, negara-negara D-8 harus mengembangkan teknologi digital.

Baca Juga: Fatwa MUI: Tes Swab dan Vaksinasi Covid-19 Tidak Batalkan Puasa Ramadhan

Menurut Jokowi, digitalisasi, artificial intelligence, computing power, big data, serta data analytics telah melahirkan terobosan baru dan merupakan ekonomi masa depan.

Jokowi karena itu mendorong D-8 memanfaatkan teknologi tersebut demi menyejahterakan rakyat setiap negara anggota.

Ia menyoroti keunggulan demografi yang dimiliki negara-negara  D-8 yang memiliki penduduk muda sekitar 323 juta orang atau sekitar 27,3 persen.

Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan jumlah penduduk muda negara G-7 sebesar 135 juta atau sekitar 17,3 persen dari total populasi.

Baca Juga: Apa Itu Nasionalisme Vaksin yang Ditolak Presiden Jokowi?

“Investasi kepada kaum muda adalah investasi untuk masa depan. Untuk itu, inovasi harus terus ditumbuhkan, industri start-up harus terus didorong," ujarnya.

"Keunggulan D-8 sebagai negara mayoritas muslim harus dimanfaatkan. Pengembangan industri start-up berbasis syariah dapat dikembangkan."

Jokowi menambahkan, pada 2021 organisasi D-8 memasuki tahun ke-24. Di masa pandemi seperti dekarang ini, tidak ada pilihan lain selain bekerja sama.

"Dengan kebersamaan, saya meyakini D-8 akan bergerak maju dan sejahtera bersama,” ucap Jokowi.

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU