Dukungan UNESCO untuk Penenun Indonesia dalam Perayaan Hari Perempuan Internasional
Sosial | 24 Maret 2021, 13:54 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- UNESCO Jakarta dan Citi Indonesia merayakan pencapaian perempuan penenun Indonesia pada Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada 23 Maret 2021. Sederet kisah inspiratif para perempuan penenun di Indonesia ditampilkan via live streaming.
Di tengah pandemi Covid-19, perempuan penenun menghadapi tantangan yang berat. Sartika Martilova Sihombing, seorang perempuan penenun ulos dan pemilik Soit Tenun Ulos dari Tapanuli Utara, Toba, berbagi pengalamannya.
Pada awal pandemi Covid-19, ia sempat merasa pesimistis bisa bertahan sebagai penenun ulos. Pesanan tenun ulos ketika itu turun drastis.
Baca Juga: Industri Kain Tenun Endek Bali Mulai Bangkit dan Menggeliat
Namun, hal itu hanya berlangsung beberapa bulan saja. UNESCO dan Citi Indonesia memberikan pelatihan kepada penenun.
“Lewat pelatihan daring ini kami akhirnya bertukar pengalaman dengan perempuan penenun Indonesia lainnya dan bisa bertahan dengan usaha kami,” ujarnya, dalam siaran pers, Rabu (24/3/2021).
Hal serupa juga dirasakan Sri Hartini, Ketua Kelompok Nina Penenun dari Pringgasela, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Ia berharap UNESCO bisa membantu regenerasi penenun yang ada di Desa Pringgasela Selatan.
Kelompok Nina Penenun juga berkomitmen untuk melestarikan tenun yang ada di Pringgasela. Tindak nyatanya kami mengajari anak-anak kami di Pringgasela Selatan untuk menenun melalui sekolah tenun.
“Para ibu-ibu anggota kami sosialisasikan untuk mengajari anak-anaknya menenun. Kami yakin dengan program-program yang kami lakukan kelestarian tenun yang ada di Desa Pringgasela Selatan dapat terjaga,” ucapnya.
Baca Juga: Remaja Pontianak Ikuti Pelatihan Pemasaran Kain Tenun secara Digital
Penulis : Switzy Sabandar Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV