> >

Kritik Amien Rais ke Jokowi, dari Presiden Tiga Periode sampai Tahlilan

Sosok | 17 Maret 2021, 06:45 WIB
Pendiri Partai Ummat Amien Rais memperkenalkan logo parta baru yang digagasnya, Selasa (10/11/2020). (Sumber: YouTube Amien Rais Official )

JAKARTA, KOMPAS.TV- Kritik politikus senior Amien Rais kepada pemerintah Jokowi tidak pernah surut. Yang terbaru adalah kecurigaan lelaki kelahiran 26 April 1944 itu yang menyebutkan ada skenario memperpanjang masa jabatan Presiden Jokowi menjadi tiga periode. 

"Yang paling berbahaya adalah ada yang betul-betul luar biasa skenario dan back-up politik serta keuangannya itu supaya nanti presiden kita, Pak Jokowi, bisa mencengkeram semua lembaga tinggi negara, terutama DPR, MPR, dan DPD. Tapi juga lembaga tinggi negara lain, kemudian juga bisa melibatkan TNI dan Polri untuk diajak main politik sesuai dengan selera rezim," katanya yang disiarkan melalui tayangan video.


Pernyataan pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) ini langsung menuai tanggapan berbagai pihak termasuk Presiden Jokowi sendiri yang menyatakan tidak berminat menjadi presiden tiga periode.

Penyataan mantan Ketua MPR ini bukan yang pertama menyangkut Jokowi. Jauh sebelumnya, Amien Rais bahkan pernah menyatakan bahwa di era  Jokowi telah terjadi  politik belah bambu, yaitu demokrasi yang memihak salah satu kelompok dan menjatuhkan kelompok yang lain. Jokowi juga dinilai bermental 'koncoisme' atau hanya mementingkan kelompoknya saja.

Baca Juga: Pendiri Partai Ummat Jelaskan Soal Tudingan Amien Rais tentang Isu Masa Jabatan Jokowi 3 Periode


"Tidak berlebihan bila saya katakan hasil pembangunan politik di masa Pak Jokowi telah memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Kecurigaan dan ketakutan terhadap umat Islam yang kritis dan korektif terhadap rezim begitu jelas kita rasakan. Kriminalisasi dan demonisasi, dan persekusi terhadap para ulama yang amar ma'ruf nahi munkar telah menjadi rahasia umum," katanya, Agustus tahun lalu.

Pendiri Partai Ummat ini juga dengan suara yang tak kalah garang, meminta Jokowi mengendalikan situasi pasca bentrokan antara polisi dan Front Pembela Islam (FPI).

"Mas Jokowi, ini imbauan saya kepada Anda, tolong Anda kendalikan. Karena semua itu (insiden bentrokan) bermuara kepada saudara Jokowi," katanya, lagi-lagi yang disampaikan  dari YouTube Amien Rais Official.

Amien khawatir jika keadaan  tidak dikendalikan, maka  Indonesia akan seperti negara-negara Islam di dunia yang banyak menghadapi konflik.

"Karena kalau sudah lepas kendali, saya khawatir apa yang ada di Sudan, Suriah, Irak, Yaman dan seantero negeri Muslim yang karena kezaliman rezimnya itu terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan," katanya.

Baca Juga: Dituding Amien Rais Soal Isu 3 Periode, Jokowi: Jangan Buat Gaduh!

Soal tewasnya enam laskar FPI ini, Amien Rais yang membentuk Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3)  pun diundang ke Istana Negara bertemu langsung dengan Presiden Jokowi dan didampingi oleh Menkopolhukam Mahfud MD.

Amien dan kawan-kawan menyampaikan bahwa terbunuhnya enam laskar itu adalah sebuah pelanggaran HAM berat.

Tak berhenti sampai di sana, beberapa hari setelah pertemuan dengan Jokowi,  Amien dan TP3  menggelar tahlilan dan doa bersama dalam rangka 100 hari peristiwa unlawful killing terhadap 6 laskar FPI di Tol Jakarta-Cikampek. 

Dalam acara tersebut,  Amien Rais  mengatakan tentang perjuangan keluarga laskar dan tim TP3 dalam melalui peristiwa tersebut


"Mari kita terus berdoa. Ini jalan masih panjang. Akan ada trek dan macam-macam, kita berlindung kepada Allah," kata Amien dalam tahlilan yang digelar secara virtual tersebut, Selasa (16/3/2021). 


 

Penulis : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU