Moeldoko Sentil Balik AHY: Seorang Pemimpin Harus Kuat, Jangan Baperan!
Politik | 1 Februari 2021, 21:27 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengingatkan bahwa seorang pemimpin harus menjadi kuat dan tidak baperan.
Hal tersebut disampaikan Moeldoko untuk merespons pernyataan Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang mengungkapkan ada pihak di lingkaran dekat Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang hendak mengambil paksa partainya lewat jalur Kongres Luar Biasa (KLB).
"Saran saya seorang pemimpin harus menjadi pemimpin yang kuat. Jangan mudah baperan, jangan mudah terombang-ambing, dan seterusnya. Kalau anak buahnya nggak boleh pergi ke mana-mana ya diborgol saja," kata Moeldoko saat konferensi pers, Senin (1/2/2021).
Baca Juga: Partai Demokrat Tuding Moeldoko yang Ingin Gulingkan AHY dari Ketum
Mantan Panglima TNI itu juga meminta agar persoalan yang diungkap Partai Demokrat tak dikaitkan dengan pihak Istana.
Moeldoko menyebut bahwa Presiden Jokowi sama sekali tak mengetahui isu yang disampaikan AHY. Dia pun menegaskan bahwa tudingan yang disampaikan AHY sepenuhnya menjadi tanggung jawab dirinya.
“Jangan dikit-dikit Istana, dalam hal ini, saya mengingatkan jangan ganggu Pak Jokowi dalam hal ini. Karena beliau tidak tahu sama sekali dalam hal ini, isu ini. Ini urusan saya, Moeldoko ini, bukan selaku KSP,” tegasnya.
Moeldoko juga tak menampik bertemu sejumlah orang dari Partai Demokrat. Ia mengaku hanya mendengarkan keluhan terkait berbagai situasi.
"Mereka pada curhat situasi dan saya dengerin saja. Saya sih prihatin lihat situasi itu karena saya juga bagian pencinta Demokrat," katanya.
"Terus munculah isu-isu dan seterusnya. Mungkin dasarnya foto-foto. Kalau itu menjadi persoalan yang digunjingkan ya silakan saja. Saya nggak keberatan," sambungnya.
Dia menambahkan, istilah kudeta Partai Demokrat hanya dilakukan dari internal partai, bukan dari luar partai.
"Kalau ada istilah kudeta (Partai Demokrat) ya kudeta dari dalam, masa kudeta dari luar," ujarnya.
Baca Juga: Terkait Isu Kudeta Demokrat, Moeldoko Akui Didatangi Banyak Orang: Gue Dengerin Aja
Demokrat Sebut Moeldoko Ingin Gulingkan AHY dari Ketum
Sebelumnya, Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengungkap sosok yang ingin mengambil alih partai yang berlambang bintang mercy tersebut.
Menurut Herzaky, sosok yang dimaksud ingin kudeta Partai Demokrat adalah Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko.
"Berdasarkan pengakuan, kesaksian, dari BAP sejumlah pimpinan tingkat pusat maupun daerah Partai Demokrat yang kami dapatkan, mereka dipertemukan langsung dengan KSP Moeldoko yang ingin mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat secara inkonstitusional untuk kepentingan pencapresan 2024," katanya dalam keterangan tertulis kepada Kompas.tv, Senin (1/2/2021) malam.
"Ini bukan soal Demokrat melawan Istana, atau Biru melawan Merah. Ini soal penyalahgunaan kekuasaan dengan mencatut nama Presiden," sambungnya.
Hal senada juga dikatakan Andi Arief yang juga politisi Partai Demokrat. Melalui akun twitter-nya, @Andiarief__, Andi Arief menyebut bahwa orang yang ingin merebut Partai Demokrat adalah Moeldoko.
"Banyak yang bertanya siapa orang dekat Pak Jokowi yang mau mengambil alih kepemimpinan AHY di demokrat, jawaban saya KSP Moeldoko. Kenapa AHY berkirim surat ke Pak Jokowi, karena saat mempersiapkan pengambilalihan menyatakan dapat restu Pak Jokowi," katanya.
Baca Juga: Djarot PDIP Tantang AHY Buktikan Keterlibatan Orang Lingkaran Jokowi yang akan Ambil Alih Demokrat
Penulis : Fadhilah
Sumber : Kompas TV