Panglima TNI Hadi Tjahjanto akan Kerahkan 91.817 Prajurit dan Alutsista, Ada Apa?
Update corona | 31 Januari 2021, 11:50 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan bakal mengerahkan sebanyak 91.817 prajurit TNI untuk mendukung Program Vaksinasi Nasional Covid-19.
Selain mengerahkan puluhan ribu prajurit TNI, pihaknya juga menyiapkan sebanyak 109 Rumah Sakit TNI di 34 Provinsi di seluruh Indonesia.
“Dalam mendukung vaksinasi nasional, TNI telah menyiapkan personel, material dan alutsista untuk mengawal dan mengamankan distribusi Vaksin Covid-19 ke daerah-daerah,” kata Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dalam sebuah webinar, Sabtu (30/1/2021).
Baca Juga: Vaksin Corona Dikirim ke Kawasan Perbatasan Indonesia
Hadi menjelaskan, TNI telah membuktikan komitmennya dalam mendukung Program Vaksinasi Nasional Covid-19 karena sejak awal telah berpartisipasi secara aktif.
Keterlibatan TNI dalam membantu penanganan pandemi Covid-19, kata dia, telah dimulai sejak awal-awal virus corona atau Covid-19 muncul, yakni saat penjemputan dan karantina 238 WNI dari Wuhan, China pada akhir Januari 2020.
Kemudian, berlanjut dengan pembentukan Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) TNI di Natuna, di Pulau Sebaru Kecil.
Lalu, Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Pulau Galang, dan Rumah Sakit Lapangan Indrapura.
“TNI selalu berada di garis depan dalam upaya menjaga negara dan bangsa dari setiap ancaman, termasuk ancaman wabah penyakit seperti pandemi Covid-19," ujar Hadi Tjahjanto.
Baca Juga: Siap-Siap Vaksin untuk Masyarakat Umum Ditargetkan Mulai April 2021
"Prajurit TNI dan tenaga kesehatan TNI yang selalu menjadi frontliner dalam penanganan pandemi adalah aset penting yang harus dijaga dan diapresiasi."
Panglima TNI mengatakan, pihaknya juga telah merekrut tenaga kesehatan melalui jalur khusus dari Perwira Prajurit Karier Khusus Tenaga Kesehatan TNI.
Saat ini, terdapat 164 Perwira Prajurit Karier Khusus Tenaga Kesehatan TNI yang telah dilantik. Selanjutnya, mereka akan langsung diterjunkan.
Hadi menjelaskan, hal ini dilakukan semata-mata untuk mendukung penguatan tenaga kesehatan yang berjuang di garis depan melawan pandemi Covid-19.
“Untuk memperkuat tenaga kesehatan, TNI baru saja melantik 164 orang Perwira Prajurit Karier Khusus Tenaga Kesehatan TNI yang akan langsung diterjunkan sesuai keahliannya masing-masing," ujarnya.
Baca Juga: Mendagri Tito Tawarkan Data Dukcapil untuk Program Vaksinasi
"Dengan perkuatan ini diharapkan dapat mempercepat pencapaian target Pemerintah dalam Program Vaksinasi Nasional."
Lebih lanjut, Hadi menambahkan, TNI juga telah mengerahkan personel di satuan-satuan kewilayahan untuk melaksanakan sosialisasi dan memberikan penyuluhan kepada masyarakat terkait vaksinasi Covid-19.
“Ini penting karena salah satu faktor yang menjadi tantangan dalam program vaksinasi ini adalah beredarnya berita-berita bohong atau hoaks,” ujarnya.
“Masifnya informasi menyesatkan terkait vaksinasi menjadi penghambat dalam pemenuhan target 181 juta orang yang akan mendapatkan vaksinasi gratis sampai tahun 2022."
Untuk memenangkan perang informasi dan narasi, menurut Panglima TNI, perlu adanya sinergitas dan kolaboratif seluruh pemangku kepentingan, terutama dalam menjalankan penerapan disiplin protokol kesehatan.
Baca Juga: Panglima TNI Mutasi 50 Perwira Tinggi, Ini Daftarnya
Saat ini, kata Panglima TNI, masih ada sebagian masyarakat yang enggan atau tidak disiplin dalam menjalankan hal tersebut.
Padahal, penerapan disiplin protokol kesehatan menjadi kunci dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Karena itu, dibutuhkan pendekatan yang lebih baik.
Juga memastikan bahwa penerapan protokol kesehatan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari yang harus dijalankan, setidaknya sampai pandemi Covid-19 berakhir.
“Kita harus tetap disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan dan mencegah terjadinya euforia akibat ketersediaan vaksin," ujarnya.
"Vaksin merupakan salah satu opsi untuk menekan pandemi, namun pelaksanaannya butuh waktu cukup lama, sehingga penerapan protokol kesehatan harus tetap dilaksanakan."
Baca Juga: Panglima TNI Ucapkan Terima Kasih Kepada Jenderal Idham Azis
Selain itu, Hadi menambahkan, pemahaman yang salah terkait vaksin dan upaya vaksinasi juga harus dijernihkan.
“Di sinilah peran penting berbagai elemen yang ada di masyarakat, termasuk tokoh-tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda, tokoh wanita, dan sebagainya," ucap dia.
"Sinergitas antara TNI-Polri, Pemda dan tokoh masyarakat dan tokoh agama menjadi sangat penting dalam menyukseskan program vaksinasi nasional Covid-19."
Penulis : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV