Tiga Nama Dewan Pengawas Lembaga Pengelola Investasi Disetujui DPR
Peristiwa | 21 Januari 2021, 21:40 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Tiga nama calon Dewan Pengawas (Dewas) Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Sovereign Wealth Fund, disetujui DPR. Ketiga nama yang diajukan Presiden tersebut adalah Darwin Cyril Noerhadi, Yozua Makes, dan Haryanto Sahari.
Ketiga nama calon anggota Dewas LPI tersebut sebelumnya dikirimkan Presiden Joko Widodo untuk dikonsultasikan dengan DPR RI pada 12 Januari lalu.
“Sesuai mekanisme, DPR akan berkirim surat kepada Presiden untuk dapat menerima usulan tiga nama calon anggota Dewas LPI,” kata Ketua DPR Puan Maharani didampingi Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin, Rachmat Gobel, serta Muhaimin Iskandar di Gedung Nusantara III Kompleks Parlemen Jakarta, Rabu (20/1/2021).
Baca Juga: Pembentukan Lembaga Investasi Baru SWF
Hadir dalam pertemuan ini Ketua Pansel Menteri Keuangan Sri Mulyani didampingi empat anggota, yakni Menteri BUMN Erick Tohir, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, dan anggota Pansel dari unsur independen M. Chatib Basri.
“Dalam konsultasi tadi pimpinan DPR mendapat penjelasan dari Pansel tentang proses seleksi Dewas. Juga dikenalkan tiga nama yang diajukan Presiden untuk posisi Dewas LPI,” terangnya.
Setelah DPR melakukan mekanisme (konsultasi) dilanjutkan dengan berkirim surat kepada presiden untuk menetapkan tiga nama calon anggota Dewas LPI tersebut.
Sementara Menteri Keuangan Sri Mulyani selalu Ketua Pansel menyatakan pihaknya sudah melakukan seleksi calon anggota Dewas secara terbuka dan kredibel. Dari enam nama hasil seleksi yang diajukan, Presiden telah memilih tiga nama yang dikonsultasikan ke DPR RI.
Baca Juga: Menko Luhut-Erick Thohir Kunjungi Tokyo, Promosikan SWF Indonesia
“Alhamdulillah, seluruh proses adalah proper dan kualifikasi dari calonnya, tiga yang independen sesuai kriteria untuk menjadi Dewas LPI dari unsur profesional,” ujar Sri Mulyani dalam jumpa pers bersama Ketua DPR Puan Maharani usai pertemuan konsultasi.
Penulis : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV