> >

Komnas HAM Belum Ambil Kesimpulan Kasus Penembakan 6 Laskar FPI: kalau Ada Hoax

Peristiwa | 28 Desember 2020, 13:44 WIB
Adegan penggeledahan para rekonstruksi kasus penembakan enam anggota FPI di rest area KM 50 tol Jakarta-Cikampek, Senin (14/12/2020) dini hari. (Sumber: KOMPAS.COM/FARIDA)

"Selain itu kita dapatkan serpihan dan pecahan mobil yang diduga serempetan. Ini didapatkan tim Komnas HAM di lapangan, di jalanan. Tentu ini masih harus diuji kembali,” ucapnya.

Baca Juga: Komnas HAM Temukan Proyektil dan Selongsong Usai Penembakan 6 Laskar FPI di Tol

5 Barang Bukti

Komisioner Komnas HAM Choirul Anam menambahkan, setidaknya ada lima barang bukti yang ditemukan oleh Komnas HAM di TKP.

Dia memerinci, temuan pertama adalah tujuh proyektil peluru. Namun, dari tujuh proyektil yang ditemukan, Komnas HAM hanya yakin pada enam proyektil peluru yang ditemukan.

Kemudian, ditemukan juga empat selongsong peluru. "Selongsong ada empat, tiga utuh, satu kami duga bagian belakang," ujar Komisioner Komnas HAM Choirul Anam dalam konferensi pers yang sama.

Selain itu, Komnas HAM juga menemukan serpihan bagian mobil yang diduga muncul setelah ada peristiwa saling serempet.

“Bagian mobil yang kami kumpulkan cukup banyak. Waktu pemeriksaan mobil, beberapa dari serpihan ini identik, artinya identik secara kasat mata, tidak perlu pembuktian laboratorium,” jelas Choirul.

Selanjutnya, Komnas HAM juga menemukan rekaman percakapan dan rekaman CCTV jalan berkaitan dengan peristiwa penembakan tersebut.

Meski demikan, Anam menyampaikan bahwa semua barang yang didapatkan tersebut belum tentu bagian dari peristiwa penembakan laskar FPI.

"Semua barang-barang ini belum tentu nyambung dengan peristiwanya. Nah ini yang kita butuh uji lagi," jelas Anam.

"Masih dibutuhkan uji balistik. Kami upayakan uji balistik berlangsung terbuka dan transparan agar akuntabel. Kami menemukan di beberapa titik, sehingga masih harus kami cross check,” sambungnya.

Baca Juga: Komnas HAM: Banyak Hoax Beredar Soal Kasus Tewasnya 6 Anggota FPI

 

Penulis : fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU