PSI Klarifikasi Soal Rekaman Suara Minta Kenaikan Dana Banpol
Politik | 26 Desember 2020, 15:15 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengklarifikasi terkait viralnya rekaman suara permintaan kenaikan dana bantuan politik (banpol) ke Pemprov DKI Jakarta.
Adalah William Aditya Sarana, anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI, yang memberikan klarifikasi tersebut.
Dikutip dari Tribunnews.com, William mengakui rekaman suara yang viral tersebut merupakan suaranya. Suaranya tersebut di dalam rapat DPRD DKI.
Baca Juga: Protes Kritik PSI, Anggota DPRD DKI Jakarta “Walk Out”
Namun William menyebut, rekaman tersebut tidak utuh atau sudah dipotong.
"Saya minta dibuka lengkap semua rekaman rapat-rapat kita dari awal sampai akhir, bukan penggalan kalimat tanpa konteks dan substansi,” kata William, Sabtu (26/12/2020).
William menjelaskan, konteks kalimat yang disampaikan mengenai kenaikan dana banpol adalah menanggapi rekomendasi kebijakan dari KPK dan LIPI, bahwa pendanaan pemerintah untuk partai politik diperlukan untuk memperkuat demokrasi dan menekan korupsi oleh para pejabat publik dari partai politik.
“Konteksnya adalah saya sudah mempelajari dan menyampaikan rekomendasi KPK dan LIPI bahwa partai politik harus memiliki keuangan yang sehat untuk beroperasi, dengan demikian potensi korupsi politik dapat ditekan. Inilah semangatnya. Semangat baik untuk sehatnya kualitas demokrasi kita,” jelas William.
Namun, mengingat saat ini Jakarta masih dalam kondisi pandemi dan kesulitan ekonomi, pembahasan kenaikan pendanaan partai politik oleh pemerintah (public funding) menjadi tidak relevan.
Baca Juga: Anggota DPRD DKI Ramai-Ramai Walk Out Saat Fraksi PSI akan Buka Suara
Penulis : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV