Yaqut Cholil Qoumas: Saya Tidak Pernah Membayangkan Jadi Menteri Agama
Politik | 22 Desember 2020, 21:57 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menunjuk Yaqut Cholil Qoumas sebagai Menteri Agama menggantikan Fachrul Razi.
Yaqut mengaku kaget saat pertama kali diminta Presiden Jokowi masuk dalam Kabinet Indonesia Maju. Sebab, dirinya tak pernah membayangkan bakal duduk di kursi menteri.
Baca Juga: Yaqut Cholil Qoumas DItunjuk Jadi Menteri Agama, PDI Perjuangan: Masalah Toleransi Harus Selesai
“Tentu yang saya rasakan adalah kaget. Karena dalam mimpi yang paling liar, saya tidak pernah membayangkan menjadi Menteri Agama," kata Yaqut dalam konfernsi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (22/12/2020).
Yaqut mengatakan, tugas barunya sebagai Menteri Agama merupakan amanah yang diberikan Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Dia pun mengaku sudah bertekad mewakafkan seluruh hidup dan apa yang dimilikinya untuk bangsa dan negara.
"Melalui Kementerian Agama saya akan melakukan apa yang paling baik untuk bangsa dan negara ini," ujarnya.
Baca Juga: Kader GP Ansor Berusia 29 Tahun Unggul Sementara di Pilkada
Setelah nantinya resmi menjadi Menteri Agama, kata Yaqut, yang pertama kali akan ia lakukan adalah menjadikan agama sebagai inspirasi, bukan aspirasi.
Artinya, bahwa agama sebisa mungkin tidak lagi digunakan menjadi alat politik, baik untuk menentang pemerintah, merebut kekuasaan, atau untuk tujuan-tujuan yang lain.
"Agama biar menjadi inspirasi dan biarkan agama itu membawa nilai-nilai kebaikan dan nilai-nilai kedamaian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," kata dia.
Selain itu, Yaqut berjanji untuk meningkatkan ukhuwah islamiyah. Menurut dia, mayoritas masyarakat Indonesia pemeluk Islam, maka negara akan damai dan tentram jika sesama Muslim memiliki ukhuwah atau persatuan.
Baca Juga: Pernah Kritik Fachrul Razi, Yaqut Cholil Qoumas Kini Diangkat Jadi Menteri Agama
Yaqut juga ingin meningkatkan ukhuwah wathaniyah atau persaudaraan sesama warga bangsa. Menurutnya, kemerdekaan Indonesia tercapai bukan hanya karena peran masyarakat Islam.
Akan tetapi, peran bersama kaum Kristiani, Hindu, Budha, Konghucu dan semua agama dalam melakukan pergolakan demi mencapai kemerdekaan.
Oleh karenanya, tidak ada satu kelompok atau satu agama pun yang berhak mengklaim kepemilikan tunggal negara ini.
Yaqut juga ingin meningkatkan ukhuwah basyariah atau persatuan sesama umat manusia.
Baca Juga: Yaqut-Maruarar Siap “Gebuk” Pengganti Dasar Negara - ROSI
Mengutip sahabat Nabi, Yaqut menyebut, bahwa jika antara satu orang dengan yang lain tidak bersaudara dalam iman, maka persaudaraan harus dilakukan dalam aspek kemanusiaan.
Selain itu, Yaqut berjanji untuk meningkatkan pendidikan seluruh agama, termasuk mendorong kemandirian pondok pesantren.
Ia menginginkan pondok pesantren melahirkan kader-kader terbaik bangsa yang bisa memberikan sumbangsih terbaik bagi negara.
"Mohon doa restu bapak ibu sekalian dan seluruh rakyat Indonesia agar amanah ini bisa saya laksanakan dengan sebaik-baiknya, istikamah dalam kebaikan dan tentu saja membawa kemajuan bagi bangsa dan negara," kata dia.
Baca Juga: Stafsus Ungkap Alasan Pengangkatan Habib Luthfi Jadi Penasihat Menteri Agama
Penulis : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV