Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo Kritik Kendaraan Tempur Dipakai untuk Copot Baliho Rizieq Shihab
Peristiwa | 27 November 2020, 06:00 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, mengkritik soal kendaraan tempur (ranpur) milik TNI digunakan untuk melaksanakan kegiatan penertiban atau pencopotan baliho Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.
“Dalam pelibatan ini (pencopotan baliho) tidak boleh menggunakan alutsista untuk tempur atau kendaraan taktis,” kata Gatot Nurmantyo dalam konferensi persnya pada Kamis (26/11/2020).
Baca Juga: Habib Rizieq Shihab Masuk RS Ummi Bogor, PA 212 Sebut Medical Check Up
Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) itu menjelaskan alasan mengapa kendaraan itu tidak boleh digunakan. Sebab, saat ini kondisi Tanah Air dalam keadaan damai.
“Koopssus di Petamburan menggunakan kendaraan taktis, tidak boleh itu gunakan kendaraan taktis dalam keadaan damai ini,” ujar Gatot.
Menurut Gatot, sejumlah kendaraan milik TNI yang boleh digunakan untuk kegiatan sipil antara lain pesawat angkut, kapal rumah sakit, kapal angkut dan truk.
“(Kalau) alutsista kendaraan taktis tidak boleh digunakan dalam memberikan bantuan karena saat ini dalam kondisi tertib sipil, bukan darurat militer,” ucapnya.
Baca Juga: Gara-Gara Bubarkan Deklarasi Tolak Kedatangan Rizieq Shihab, Ketua dan Anggota FPI Jadi Tersangka
Gatot mengingatkan bahwa rakyat ibarat seorang ibu kandung untuk TNI. Kebersamaan TNI dan rakyat sangat diperlukan untuk mempertahanakan persatuan Indonesia.
“TNI masih seperti dulu rakyat adalah ibu kandungnya. TNI perlu rakyat karena untuk mempertahankan NKRI saat terakhir adalah kebersamaan rakyat dengan TNI yang sama-sama berjuang mengamankan bangsa ini," kata Gatot.
Oleh karena itu, dia meminta agar tindakan yang dipimpin Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman terkait pencopotan baliho Rizieq Shihab tidak disamaratakan sebagai sikap TNI secara keseluruhan.
Penulis : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV