> >

Ketua MDMC Muhammadiyah: Libatkan Masyarakat dalam Pengurusan Jenazah Muslim Covid-19

Update corona | 3 November 2020, 08:30 WIB
Tangkapan layar sejumlah warga mengambil paksa jenazah Covid-19 di RSUD dr Haulussy Ambon, Rabu petang (19/8/2020). (Sumber: Screenshot video)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Budi Setiawan menggarisbahawi bahwa krisis kepercayaan masyarakat terhadap tim medis terkait penanganan jenazah covid-19 dinilai terus menguat.

Hal itu dibuktikan dengan maraknya kasus pengambilan jenazah secara paksa maupun pembongkaran makam jenazah Covid-19 yang terjadi di sejumlah daerah di Indonesia.

Baca Juga: Ini Resiko dan Bahaya Mengambil Paksa Jenazah Covid-19

Pernyataan Budi itu terungkap dalam webinar dengan tema “Pemulasaran Jenazah Karena Covid-19” yang digelar Satgas Covid-19 MUI, Senin (2/11/2020).

Untuk mengikis fenomena tersebut, Budi menyarankan, agar keluarga korban meninggal dunia karena Covid-19 ikut dilibatkan dalam proses pengurusan jenazah. 

Ini dilakukan agar ke depannya kepercayaan masyarakat kepada tim medis tidak kian menyurut.

“Libatkan masyarakat dalam proses pengurusan jenazah, bisa saat mensalatkan atau melibatkan mereka (keluarga dan masyarakat) saat menyiapkan liang kuburnya,” ujar Budi.

Menurutnya, ketidakpercayaan masyarakat kepada tim medis dalam pengurusan jenazah bisa dimaklumi. 

Hal itu mengingat terutama bagi masyarakat muslim yang meragukan kelayakan pengurusan jenazah yang dilakukan tim medis.

“Banyak masyarakat itu ragu, apakah jenazah keluarganya sudah dipenuhi hak-haknya sebagai jenazah, dan apakah sudah sesuai belum dengan syariah tajhizul janazah (pengurusan jenazah)-nya,” tutur Budi.

Penulis : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU