AIMAN: Kaitan antara KAMI, Anarko dan Sosok Terlatih di Demo Rusuh
Aiman | 19 Oktober 2020, 09:00 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Anarko disebut - sebut sebagai dalang dari aksi rusuh unjuk rasa menolak Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja pada, Selasa, 6 Oktober 2020 lalu. Belakangan sejumlah Tokoh Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), dituding menyebar penghasutan lewat media sosial yang berujung pada aksi rusuh itu. Setidaknya AIMAN mendapatkan informasi dari pernyataan Polisi, bahwa sejumlah anggota KAMI dan juga Anarko yang berada di balik aksi rusuh pekan lalu.
Satu lagi, benarkah ada sosok yang terlatih yang diduga menjadi pimpinan rusuh di lapangan? Lalu apa kaitan ketiganya, KAMI, Anarko, dan "Sosok Terlatih"?
Bagaimana pula pembuktian yang sungguh tidak mudah, antara kaitan sejumlah anggota KAMI dengan media sosialnya, dan aksi yang berujung rusuh di lapangan.
Apa yang sesungguhnya terjadi, program AIMAN mengupasnya!
Tersangka Anggota "KAMI" & Media Sosialnya
Sejauh ini, ada 9 anggota KAMI yang ditangkap polisi dan ditetapkan sebagai tersangka. Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol. Argo Yuwono menyebut keempat tersangka itu adalah KA, JG, NZ, WRB di antaranya dijerat dengan pasal ujaran kebencian dalam UU ITE dan Pasal 160 KUHP tentang penghasutan.
Argo mengungkap, bahwa empat tersangka itu bergabung dalam WA grup yang sama KAMI Medan, Sumatera Utara.
"Dia (JG) menyampaikan 'batu kena satu orang, bom molotov bisa membakar 10 orang dan bensin bisa ber-jajaran,' dan sebagainya itu. Kemudian ada juga yang menyampaikan 'buat skenario seperti (kerusuhan) 1998. Penjarahan toko China dan rumah-rumahnya, kemudian preman diikutkan untuk menjarah'," kata Argo di Mabes Polri (15/10/2020).
Selain menyimpan bukti percakapan di WA Group (WAG) Medan, Argo menyatakan bahwa polisi juga mendapatkan bukti lain seperti bom molotov dan pylox.
Lalu, siapa yang melakukan kerusuhan di lapangan saat unjuk rasa rusuh, Selasa 6 Oktober lalu?
Lebih dari 1000 Anggota Anarko di Jabodetabek
Ada ribuan kelompok Anarko yang ditangkap di sejumlah daerah pada unjuk rasa tolak UU Cipta Kerja. Lebih dari 1000 di antaranya berada di wilayah Jabodetabek.
"Jadi 1.192 itu mereka tidak tahu (tujuan demo), dia bukan dari kelompok buruh yang memang (mau) menyuarakan, tapi ada kelompok sendiri datang untuk lakukan kerusuhan bahkan didominasi oleh anak anak STM yang mereka tidak tahu apa itu UU Cipta Kerja," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan di Markas Polda Metro Jaya, Jumat (9/10/2020).
Saya mencari tahu pula, adakah kelompok lain yang diduga melakukan kerusakan selain kelompok di atas?
Baca Juga: PAM Swakarsa + Preman, Ada Apa? - AIMAN (Bag 1)
Sosok Terlatih dalam Demo Rusuh?
Penulis : Zaki-Amrullah
Sumber : Kompas TV