> >

Penumpang KRL Dilarang Pakai Masker Scuba dan Buff, Satgas: Kemungkinan Tembus Besar

Update corona | 16 September 2020, 05:05 WIB
Ilustrasi: ancaman virus corona (covid-19) dengan mikro droplet. Penumpang KRL Dilarang Pakai Masker Scuba dan Buff, Satgas: Kemungkinan Tembus Besar. (Sumber: Pixabay)

JAKARTA, KOMPAS.TV - PT Kereta Commuter Indonesia (PT KCI) telah menerapkan protokol kesehatan dengan mewajibkan penumpang mengenakan masker selama naik Kereta Rel Listrik (KRL).

VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba mengatakan, calon penumpang dianjurkan menggunakan masker yang efektif menahan droplet atau cairan.

"Hindari penggunaan jenis scuba maupun hanya menggunakan buff atau kain untuk menutupi mulut dan hidung," ujar Anne dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (15/9/2020), dikutip dari Kompas.com.

Selain itu, PT KCI juga meminta penumpang KRL untuk menggunakan masker dengan benar, yakni menutupi hidung dan mulut secara sempurna.

"Gunakan setidaknya masker kain yang terdiri dari minimal dua lapisan," kata Anne.

Baca Juga: Masker Scuba dan Buff Kurang Efektif Tangkal Corona, Ini Penjelasan Satgas Covid-19

Masker Scuba. Penumpang KRL Dilarang Pakai Masker Scuba dan Buff, Satgas: Kemungkinan Tembus Besar. (Sumber: Shutterstock/Kompas.com)

Dinilai Kurang Efektif

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menilai bahwa masker scuba dan buff kurang efektif menangkal virus corona (Covid-19).

Pernyataan Wiku tersebut sekaligus mendukung larangan penggunaan masker scuba dan buff di dalam commuter line (KRL).

"Masker scuba atau buff adalah masker dengan satu lapisan saja dan terlalu tipis sehingga kemungkinan untuk tembus lebih besar," kata Wiku lewat kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (15/9/2020).

Baca Juga: Alasan PT KCI Larang Pemakaian Masker Scuba di KRL

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menunjukkan masker kain 3 lapis yang direkomendasikan agar digunakan masyarakat untuk menangkal virus corona. (Sumber: Youtube BNPB)

Selain itu, Wiku menerangkan, masker scuba biasanya mudah untuk ditarik ke leher sehingga penggunaannya tidak berarti.

Terlebih lagi saat ini masker merupakan alat penting untuk mencegah penularan virus corona sehingga masyarakat perlu menggunakan masker berkualitas.

Menurut Wiku, masyarakat bisa mengenakan masker bedah atau masker kain yang terdiri dari tiga lapisan kain katun.

"Masker yang baik adalah masker bedah dan ini biasanya untuk orang yang sedang sakit. Dan juga bisa digunakan masker kain untuk masyarakat yang sehat," ucap Wiku.

"Masker kain yang bagus berbahan katun dan berlapis tiga. Mengapa itu penting karena kemampuan menyaring partikel virus itu akan lebih baik dengan jumlah lapisan lebih banyak," sambungnya.

 

Baca Juga: Jakarta Ketatkan PSBB, Sekali Tak Pakai Masker Didenda RP 250.000, Kedua Kalinya Rp 500.000

 

Penulis : fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU