> >

Bibit Radikalisme dari Anak Good Looking, MUI: Menteri Agama Perlu Belajar Agama

Politik | 5 September 2020, 05:20 WIB
Ilustrasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) (Sumber: mui.or.id)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pernyataan keras disampaikan Majelis Ulama Indonesia (MUI) menanggapi pernyataan Menteri Agama Fachrul Razi yang mewaspadai pola penyebaran bibit radikalisme dari anak good looking.

"Menteri agama harus banyak tahu tentang agama. Jangan asal bunyi bicara. Jangan-jangan data yang diterima itu data yang enggak valid lagi. Kita perlu tahu. Terus (Menteri Agama) banyak belajar," kata Wakil Ketua MUI Muhyiddin Junaidi kepada Tribunnews.com, Jumat (4/9/2020).

Lebih lanjut, Muhyiddin mengatakan, pernyataan tersebut menunjukkan kurangnya pemahaman Menteri Agama Fachrul Razi tentang nilai-nilai serta peran umat Islam di Indonesia.

"MUI menilai bahwa pernyataan Bapak Menteri Agama itu sesungguhnya bukti bahwa beliau memiliki keterbatasan literatur pemahaman tentang peran umat Islam Indonesia," ucap Muhyiddin.

Baca Juga: Ini Pernyataan Menteri Agama Soal Radikalisme Masuk dari Anak Good Looking

Dengan menyebut yang hafiz Al-Quran berpaham radikal, Muhyiddin menilai Menteri Agama telah melakukan generalisasi.

"Terus terang dengan mengatakan orang berbahasa Arab yang bagus, hafiz Al-quran dan lain sebagainya itu, saya melihat memojokkan orang-orang yang punya latar belakang agama dan pemahaman bahasa Arab yang baik," ungkap Muhyiddin.

Oleh karena itu, Muhyiddin meminta Menteri Agama untuk memelajari lebih dalam tentang radikalisme, sehingga tidak mudah menyematkan stigma radikalisme kepada satu kelompok agama.

"Ini sudah beberapa kali, tolong bapak menteri agama bacalah tentang radikalisme itu. bukan hanya ya menuduh tapi pelajari apa sebab-sebab munculnya radikal," pungkas Muhyiddin.

Ini Pernyataan Menteri Agama Soal Anak Good Looking
Menteri Agama Fachrul Razi membuat kontroversi dengan menyatakan, perlunya mewaspadai anak yang berpenampilan baik alias good looking yang berpotensi menyebarkan bibit radikalisme.

Penulis : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU