6 Gejala Kekurangan Vitamin yang Kerap Tidak Disadari
Kesehatan | 9 Agustus 2024, 15:36 WIB
JAKARTA, KOMPAS.TV - Kekurangan vitamin atau defisiensi vitamin menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Kondisi ini terjadi ketika tubuh tidak mendapatkan asupan vitamin yang cukup dari makanan sehari-hari.
Sayangnya, tidak banyak orang menyadari gejala kekurangan vitamin. Terlebih, gejala kekurangan vitamin akan tergantung dari vitamin yang dibutuhkan.
Dikutip dari laman Verywell Health, gejala umum kekurangan vitamin yang kerap ditemui antara lain rambut rapuh, sariawan atau bibir pecah-pecah, dan ketombe.
Baca Juga: Vitamin U Ternyata Bermanfaat untuk Kesehatan Tubuh, Temukan dalam 5 Makanan Ini
6 Gejala Kekurangan Vitamin
1. Rambut dan kuku rapuh
Rambut dan kuku rapuh atau mudah patah merupakan salah satu gejala kekurangan vitamin B7 atau biotin.
Biotin adalah jenis vitamin B yang memiliki banyak manfaat untuk tubuh, termasuk memperkuat rambut dan kuku.
Selain masalah pada kuku dan rambut, gejala kekurangan vitamin B7 lainnya adalah kelelahan kronis, nyeri otot, kram, serta kesemutan di tangan dan kaki.
Ada beberapa golongan orang yang rentan kekurangan biotin, seperti wanita hamil, perokok berat atau peminum berat, dan orang dengan gangguan pencernaan.
Selain itu, penggunaan antibiotik yang berkepanjangan dan beberapa obat anti-kejang juga meningkatkan risiko seseorang mengalami kekurangan biotin. Makan putih telur mentah juga dilaporkan dapat menyebabkan kekurangan biotin.
Hal ini karena putih telur mentah mengandung avidin, protein yang mengikat biotin dan dapat mengurangi penyerapannya.
2. Mudah sariawan dan bibir pecah-pecah
Sariawan dan bibir pecah-pecah dapat menjadi tanda tubuh kekurangan vitamin B12. gejala tersebut juga dapat menjadi tanda kekurangan zat besi, asam folat, dan seng.
Sebuah studi mencatat bahwa pasien dengan sariawan tampaknya dua kali lebih mungkin memiliki kadar zat besi yang rendah.
Dalam penelitian kecil lainnya, sekitar 28 persen pasien yang mengalami sariawan, kekurangan tiamin (vitamin B1), riboflavin (vitamin B2), dan piridoksin (vitamin B6).
Kekurangan zat besi dan vitamin B, terutama riboflavin juga bisa menyebabkan angular cheilitis. Angular cheilitis adalah lesi mulut yang ditandai dengan adanya fisura, pecah-pecah, dan kemerahan pada sudut bibir.
Kondisi ini terkadang disertai dengan rasa sakit, rasa kering, terbakar, atau rasa gatal.
Baca Juga: Lima Manfaat Matcha untuk Kesehatan, Jaga Hati hingga Otak
3. Gusi sering berdarah
Gusi sering berdarah merupakan gejala kekurangan vitamin C. Vitamin C adalah vitamin yang memainkan peran penting dalam penyembuhan luka dan kekebalan.
Vitamin C juga berfungsi sebagai antioksidan, membantu mencegah kerusakan sel. Tubuh manusia tidak bisa memproduksi vitamin C.
Satu-satunya cara untuk mendapatkan vitamin jenis ini adalah melalui konsumsi makanan tinggi vitamin C dan suplemen. Kekurangan vitamin C rentan dialami oleh individu yang jarang mengonsumsi buah dan sayur setiap hari.
Defisiensi vitamin C tingkat lanjut dapat menyebabkan gigi tanggal bahkan penyakit skorbut yang menekan sistem kekebalan tubuh, melemahkan otot dan tulang, dan membuat orang merasa lelah dan lesu.
4. Kulit bersisik dan ketombe
Kulit bersisik dan ketombe dapat menjadi tanda dermatitis seboroik, kelainan kulit yang memengaruhi area penghasil minyak di tubuh. Secara umum, dermatitis seboroik ditandai dengan kulit gatal dan terkelupas.
Ketombe dan dermatitis seboroik dapat disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah pola makan yang kurang vitamin, misalnya, kadar zinc (seng) dalam darah yang rendah, niasin (vitamin B3), riboflavin (vitamin B2), dan piridoksin (vitamin B6).
5. Penglihatan malam yang buruk
Penglihatan saat hari malam yang buruk atau rabun senja dapat menjadi gejala kekurangan vitamin A. Asupan vitamin A yang rendah mengurangi kemampuan orang untuk melihat dalam cahaya redup atau gelap.
Vitamin A diperlukan untuk menghasilkan rhodopsin, pigmen yang ditemukan di retina mata yang membantu kita melihat di malam hari.
Jika tidak diobati, rabun senja dapat berkembang menjadi xerophthalmia, suatu kondisi yang dapat merusak kornea dan akhirnya menyebabkan kebutaan.
Baca Juga: 6 Tanda Kekurangan Vitamin B12, Lesu hingga Mudah Marah
6. Tekstur kulit ayam
Permukaan kulit menjadi kasar dan muncul bentol-bentol kecil mirip jerawat disebut sebagai keratosis pilaris atau dikenal juga sebagai penyakit kulit ayam.
Keratosis pilaris pada umumnya tidak menimbulkan rasa nyeri atau gatal, serta berwarna putih atau merah.
Biasanya bentol-bentol ini muncul pada kulit lengan, paha, pipi, dan bokong. Namun, keratosis pilaris juga bisa muncul di alis, wajah, atau kulit kepala.
Umumnya, keratosis pilaris muncul pada orang yang kekurangan vitamin A dan vitamin C.
Penulis : Switzy Sabandar Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Verywell Health