> >

Daging Kurban Berdenyut atau Bergerak Pasca-Dipotong, Amankah untuk Dimakan?

Kuliner | 21 Juni 2024, 02:00 WIB
Foto ilustrasi daging kurban (Sumber: Tribunnews/Jeprima)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pernahkah Anda melihat daging berdenyut atau bergerak-gerak sendiri pada hewan kurban yang baru dipotong?

Tanpa disadari, fenomena ini biasa dibincangkan pada momen Iduladha tersebut dapat terjadi pada daging sapi maupun daging kambing.  

Lantas, kenapa daging kurban bisa bergerak sendiri setelah hewan sembelih? Apakah daging kurban seperti ini berbahaya jika dikonsumsi?

Wakil Ketua Halal Center Universitas Gadjah Mada (UGM) Nanung Danar Dono menjelaskan, daging kurban bergerak sendiri atau berdenyut-denyut disebabkan oleh proses rigor mortis.

Baca Juga: Resep Empal Bacem, Stok Masakan dari Daging Kurban

Untuk diketahui, rigor mortis adalah sebuah proses yang terjadi sesaat setelah kematian akibat otot-otot dalam tubuh yang menegang dan kaku.

Lebih lanjut Nanung menyampaikan, rigor mortis pada daging kurban terjadi akibat tingginya cadangan gula dalam otot (glikogen) yang tertahan pada hewan.

“Tingginya kandungan glikogen pada otot hewan menyebabkan rigor mortis berlangsung lebih lama," kata dia, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (20/6/2024).  

Menurut Nanung, rigor mortis pada hewan kurban tidak ada kaitannya dengan cara penyembelihan. Tapi, terkait perlakuan yang kurang tepat sebelum pemotongan hewan kurban.

“Mestinya dipuasakan dulu hewannya 12 jam supaya tidak stres. Tapi, biasanya tidak dilakukan,” kata dia.

Penulis : Ade Indra Kusuma Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas.com


TERBARU