> >

5 Dampak Negatif Film Horor bagi Anak-Anak

Tren | 14 Mei 2024, 18:05 WIB
Penyebab merinding saat menonton film horor. (Sumber: Pixabay)

Anak-anak mungkin kesulitan membedakan antara fantasi dan kenyataan. Hal ini dapat menyebabkan mereka merasa takut pada hal-hal yang sebenarnya tidak berbahaya, seperti bayangan atau suara di malam hari.

3. Fobia

Dalam jangka panjang ketakutan berlebihan yang dialami anak-anak setelah menonton film horor dapat berkembang menjadi fobia. Fobia ini dapat bertahan hingga dewasa dan mengganggu kehidupan mereka.

4. Depresi dan kecemasan

Paparan film horor yang berulang dapat meningkatkan risiko depresi dan kecemasan pada anak-anak. Hal ini dapat memengaruhi perkembangan emosional dan sosial mereka.

Film horor yang intens dapat memicu pelepasan hormon stres seperti kortisol dan adrenalin pada anak-anak. Hal ini dapat berakibat pada mudahnya anak mengalami frustrasi, tantrum, dan depresi.

Baca Juga: Jangan Terlewat, Ini 6 Film Indonesia yang Tayang di Bulan November 2023, Banyak Film Horor!

5. Keterlambatan kognitif

Dampak negatif film horor bagi anak-anak selanjutnya adalah keterlambatan kognitif dalam jangka panjang. Paparan terhadap konten kekerasan dan menakutkan dalam film horor dapat menghambat perkembangan kognitif anak, terutama dalam hal kemampuan belajar dan memori. 

Film horor yang penuh dengan adegan menakutkan dan menegangkan dapat memicu rasa takut dan kecemasan pada anak.  Hal ini dapat mengganggu konsentrasi dan fokus mereka, sehingga menghambat proses belajar dan memori. 

Paparan terhadap konten kekerasan dan mengerikan dalam film horor dapat meningkatkan hormon stres seperti kortisol dan adrenalin pada anak. Hormon stres ini, jika diproduksi secara berlebihan, dapat merusak perkembangan otak dan mengganggu fungsi kognitif.

Penulis : Switzy Sabandar Editor : Gading-Persada

Sumber : Healthline


TERBARU