> >

Tips Melatih Fisik agar Kuat Menjalani Ibadah Haji

Kesehatan | 10 Mei 2024, 12:54 WIB
Foto arsip. Kondisi fisik menjadi penting karena rangkaian ibadah haji sangat padat. Suhu udara dan kelembapan yang berbeda juga dapat menimbulkan penyakit. (Sumber: AP Photo/Amr Nabil)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ibadah haji atau umrah merupakan ibadah fisik yang membutuhkan kebugaran tubuh dan kondisi kesehatan yang baik.

Secara jasmani, jemaah haji disyaratkan dalam kondisi sehat, kuat, dan sanggup secara fisik untuk melaksanakan ibadah.

Kondisi fisik menjadi penting karena rangkaian ibadah haji sangat padat. Lingkungan yang berubah, termasuk suhu udara dan kelembapan udara, juga dapat menimbulkan penyakit.

Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Kedokteran Haji Indonesia dr. Syarief Hasan Lutfie, Sp.K.F.R, MARS, AIFO-K memberikan kiat-kiat untuk menjaga kebugaran fisik sebelum menunaikan ibadah haji atau umrah.

Baca Juga: Ungkapan Gembira Calon Haji Termuda yang Bisa Berangkat Bersama Kedua Orang Tuanya

“Ibadah haji atau umrah melibatkan banyak kekuatan fisik, artinya keprimaan kondisi tubuh sangat penting dan dibutuhkan. Layaknya atlet, kalau mau bertanding dan menang, ya fisiknya harus dijaga biar tidak terjadi hambatan terutama pada kondisi kesehatan atau jasmani," ujarnya dalam diskusi media yang diadakan PT. Kalbe Farma di Jakarta, Rabu (8/5/2024).

Menurut Syarief, beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menjaga kondisi fisik tetap bugar adalah berolahraga rutin minimal 3 kali dalam seminggu, menjaga pola makan dan gaya hidup, istirahat yang cukup, hingga menjaga pola pikir tetap positif.

“Seperti tawaf (kegiatan mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali) itu bukan hal sepele. Bagi orang-orang yang biasanya malas gerak mungkin bisa kesulitan menjalaninya," tambahnya, dikutip dari Kompas.com.

Jenis latihan kebugaran yang disarankan seperti berjalan kaki di pagi dan sore hari.

“Jadi yang sebelumnya enggak pernah olahraga, bisa coba jalan santai keliling komplek perumahan dari durasi 10 menit per hari nanti menjadi 20 menit dan seterusnya. Peningkatan ketahanan kardiovaskuler dan muskuloskeletal ini harus dilakukan,” jelas Syarief.

Penulis : Ade Indra Kusuma Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas.com


TERBARU