Chandrika Chika Ditangkap Karena Ganja Liquid THC, Ini Alasan Indonesia Tidak Legalisasi Ganja
Kesehatan | 25 April 2024, 07:15 WIBLebih lanjut Riska menyayangkan adanya penggiringan opini dari isu legalisasi ganja bahwa ganja sangat bermanfaat untuk kepentingan medis.
Menurutnya, hal tersebut adalah sudut pandang yang salah. Ia mengatakan bahwa, ganja yang dipakai di dunia internasional adalah medical cannabis yang merupakan ganja sintetis, bukan ganja yang tumbuh di Indonesia.
Ganja sintetis ini bukanlah synthetic cannabinoid atau zat yang terdapat pada tembakau gorilla yang dikenal di Indonesia dan bukan pula diekstrak dari tanaman ganja. Sedangkan yang digunakan untuk industri adalah salah satu varietas cannabis, yaitu Hemp.
Sementara itu, Kabid Rehabilitasi Medis Balai Besar Rehabilitasi BNN, dr. Elvina Katerin Sahusilawane, SpKj., mengatakan bahwa legalisasi penggunaan ganja di Indonesia akan berdampak buruk bagi remaja.
Baca Juga: Jadwal Long Weekend dan Rekomendasi Tanggal Cuti Bulan Mei 2024, Cocok untuk Liburan Panjang
“Legalisasi dapat memberikan akses yang luas bagi remaja untuk mengonsumsi ganja. Pada remaja, ganja dapat mengganggu perkembangan kognitif, menimbulkan psikotik pada indvidu dengan kerentanan genetik, dan menurunkan IQ rerata 6 – 8 poin di masa dewasanya”, ujar Elvina.
Dengan memperhatikan dampak buruk yang ditimbulkan dari konsumsi ganja dan berlandaskan hukum UU Narkotika No. 35 Tahun 2009 yang menyatakan bahwa ganja termasuk ke dalam narkotika golongan 1 dan tidak digunakan dalam pengobatan, BNN secara tegas menolak upaya legalisasi ganja. Legalisasi ganja disinyalir hanya untuk kepentingan kelompok tertentu yang berusaha merusak mental bangsa khususnya generasi muda.
Penulis : Ade Indra Kusuma Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV