7 Jenis Makanan Ini Sebaiknya Tidak Dipanaskan Kembali untuk Sahur, Ada yang Berisiko Kanker!
Kesehatan | 29 Februari 2024, 07:30 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Kamu mungkin sering memanaskan kembali beberapa hidangan untuk dimakan kembali. Kebiasaan ini sering terjadi, terutama selama bulan Ramadan, di mana banyak orang menyimpan makanan sisa seperti lauk dan sayur untuk dipanaskan kembali dan dimakan saat sahur.
Sayangnya, ahli gizi Lokendra Tomar dari Weight Loss Clinic, Delhi, menyatakan bahwa beberapa bahan makanan sehari-hari yang kita konsumsi mungkin tidak lagi aman untuk dipanaskan kembali, karena dapat menghilangkan nilai gizinya.
"Ini adalah aturan emas dalam menghangatkan kembali makanan: jangan pernah memanaskan kembali makanan yang tinggi protein," jelasnya,
Melansir dari NDTV Food, berikut ini adalah 7 jenis makanan yang sebaiknya tidak dihangatkan kembali untuk dikonsumsi saat sahur.
1. Telur
Sebagai makanan yang kaya akan sumber protein, telur yang dimasak atau direbus ternyata juga dapat mengalami kerusakan yang signifikan jika dipanaskan berulang kali.
Telur yang sudah matang sebaiknya dikonsumsi segera, dan jika disimpan lebih lama, sebaiknya tidak dipanaskan kembali.
Lebih baik dikonsumsi dalam keadaan dingin karena makanan berprotein tinggi cenderung mengandung nitrogen. Pemanasan ulang dapat mengakibatkan oksidasi nitrogen, suatu proses yang dapat meningkatkan risiko kanker.
2. Sayuran
Hindari memanaskan kembali sayuran yang mengandung nitrat tinggi seperti bayam, wortel, lobak, atau seledri menggunakan microwave atau kompor.
Sayuran kaya nitrat ini, ketika dipanaskan kembali, dapat menghasilkan racun dengan sifat karsinogenik yang dapat meningkatkan risiko kanker.
Sebagai contoh, bayam memiliki kandungan zat besi yang tinggi, dan memanaskannya berulang kali dapat mengakibatkan oksidasi zat besi.
Oksidasi ini menghasilkan radikal bebas berbahaya yang telah diketahui sebagai penyebab berbagai penyakit, seperti kemandulan dan kanker.
Baca Juga: Harga Beras Naik? Ini 10 Rekomendasi Makanan Pengganti Nasi yang Bisa Dikonsumsi: Cocok Untuk Diet
3. Nasi Beras
Mungkin terdengar mengejutkan bahwa faktanya nasi beras juga termasuk dalam kategori makanan yang sebaiknya tidak dipanaskan.
Menurut lembaga keselamatan dan higienitas makanan Inggris Foods Standards Agency (FSA), menghangatkan kembali nasi dapat menyebabkan risiko keracunan makanan. Hal ini dikarenakan adanya bakteri yang sangat tahan terhadap panas yang disebut Bacillus cereus.
Meskipun pemanasan dengan suhu tinggi dapat membunuh bakteri ini, panas juga dapat menghasilkan spora yang bersifat racun.
Setelah nasi dipanaskan kembali dan dibiarkan pada suhu ruangan, spora yang ada di dalamnya dapat berkembang biak, yang kemudian dapat menyebabkan keracunan makanan jika dikonsumsi.
Baca Juga: Catat, ini 4 Jenis Makanan dan Minuman yang Bisa Mengganggu Kualitas Tidurmu
4. Ayam
Meskipun ayam panas sangat lezat, jika kamu menyimpan hidangan kari ayam untuk hari berikutnya, disarankan untuk tidak terus-menerus memanaskannya.
Komposisi protein dalam ayam dapat mengalami perubahan signifikan saat dikeluarkan dari lemari es untuk dipanaskan kembali.
Hal ini dapat menimbulkan masalah pada sistem pencernaan. Penting untuk memastikan bahwa pemanasan dilakukan pada suhu yang tidak terlalu tinggi agar kualitas dan keamanan makanan tetap terjaga.
5. Jamur
Mengonsumsi jamur segera setelah dimasak sangat disarankan, karena jamur yang disimpan dan dipanaskan kembali di hari berikutnya, dapat mengakibatkan pemecahan lebih lanjut pada protein jamur, dan berpotensi menyebabkan masalah pada sistem pencernaan.
Selain itu, pemanasan ulang jamur matang juga dapat menghasilkan racun yang mengandung nitrogen teroksidasi dan radikal bebas.
Jika kamu perlu menyimpan jamur untuk dikonsumsi pada hari berikutnya, pastikan untuk mengonsumsinya dalam keadaan dingin.
Baca Juga: Catat! 9 Jenis Makanan dan Minuman Ini Sebaiknya Dihindari Penderita Autoimun
6. Cold Pressed Oil
Salah satu sumber terbaik asam lemak omega-3 adalah minyak perasan dingin seperti minyak biji rami, minyak zaitun, dan minyak kanola.
Lemak omega-3 sangat rentan terhadap suhu tinggi karena dapat mengalami kerusakan dan menjadi tengik jika dipanaskan di atas 40 derajat Celsius.
Oleh karena itu, sangat disarankan untuk tidak pernah memanaskan kembali minyak jenis ini sebelum dikonsumsi agar kualitasnya tetap terjaga.
7. Kentang
Meskipun kentang merupakan makanan pokok yang mudah disimpan, dipanaskan, dan dikonsumsi, kamu perlu mempertimbangkan kembali sebelum memanaskannya berulang kali.
Kentang yang kaya akan vitamin B6, kalium, dan vitamin C, jika dipanaskan berulang kali dapat meningkatkan risiko produksi Clostridium botulinum, bakteri penyebab botulisme, penyakit langka akibat racun yang menyerang saraf.
Menyimpan kentang yang sudah matang pada suhu ruangan dapat meningkatkan produksi bakteri tersebut.
Oleh karena itu, untuk menghindari pertumbuhan bakteri yang tidak diinginkan, disarankan untuk menyimpan kentang di dalam lemari es atau membuangnya jika tidak dikonsumsi dalam satu atau dua hari.
Penulis : Almarani Anantar Editor : Vyara-Lestari
Sumber : NDTV Food