> >

Ramai Dijual Pembalut Curah Reject, Ini Bahayanya

Kesehatan | 16 Oktober 2023, 10:22 WIB
Ilustrasi pembalut menstruasi. (Sumber: Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Sebuah unggahan yang memperlihatkan pembalut di sebuah marketplace ramai di media sosial. Unggahan tersebut dimuat oleh akun X (Twitter) @convomf pada Jumat (12/10/2023).

Pembalut wanita dinarasikan sebagai produk pembalut reject atau repack. Artinya, barang tersebut memiliki cacat atau kerusakan sehingga tidak lolos uji kontrol kualitas. 

"Ada yang jualan pembalut reject begini," tulis akun tersebut.

Baca Juga: Benarkah Harus Ganti Pembalut 4 Jam Sekali saat Menstruasi? Bagaimana Idealnya?

Hingga Senin (16/10/2023), unggahan tersebut sudah dilihat sebanyak 3,7 juta kali dan mendapatkan lebih dari 1.500 komentar warganet. Beberapa warganet turut berkomentar dalam unggahan tersebut. 

Beberapa di antaranya mengatakan bahwa produk tersebut sudah rusak dan tidak layak pakai.

"Reject kan brati barang rusak, knapa dijual lagi anjir, Perusahaan yg jual udah sesuai SOP nya padahal tp org org aneh gini jual hal sampah gini:(" tulis pemilik akun @C****k_.

"Bukan pembalut yg udah dipake, tapi pembalut yg direject karena kesalahan produksi. Biasanya memang dijual murah misa 25k dpt 100pcs, soalnya seharusnya itu gaboleh keluar dri pabrik," tulis akun @S***a_.

Lantas, benarkah pembalut reject sudah tidak bisa dipakai dan adakah bahayanya?

Pembalut reject dianggap cukup beresiko. Pasalnya, baik penjual maupun pembeli tidak mengetahui secara pasti kapan pembalut tersebut diproduksi.

Pembalut yang sudah lewat masa produksi atau kadaluarsa dapat mengandung berbagai bahan kimia berbahaya. Penelitian yang dilakukan oleh tim dari University of Illinois di Urbana-Champaign, Amerika Serikat (AS), menemukan berbagai bahan berbahaya pada sejumlah merek pembalut dan popok sekali pakai yang dijual di AS, Eropa, dan Asia. 

Kandungan berbahaya tersebut antara lain adalah ftalat, xylene, toluena, dan metilen klorida. Ftalat adalah salah satu bahan kimia yang digunakan untuk melunakkan dan meningkatkan fleksibilitas dan daya tahan plastik. 

Bahan-bahan tersebut dikenal sebagai pengganggu endokrin, dan paparan jangka panjang telah dikaitkan dengan kanker payudara, gangguan reproduksi, obesitas, dan asma. Bahan kimia dalam pembalut tidak hanya bisa memicu masalah reproduksi, tetapi juga kanker. 

Baca Juga: Derita Tentara Perempuan Korea Utara, Selalu Kelaparan hingga Tak Diberikan Pembalut

Melansir Hindustan Times, berbagai penelitian pada masa lalu menunjukkan bahwa penggunaan pembalut dapat menempatkan seseorang pada risiko berbagai penyakit, termasuk kanker. Sementara melansir laman The Health Site, produk kedaluwarsa mungkin kehilangan kemampuan dalam menyerap aliran darah haid, sehingga menyebabkan kebocoran.

 

Selain itu, pembalut kedaluwarsa bisa mengandung banyak kuman, sehingga meningkatkan risiko penyakit seperti vaginosis bakterialis atau infeksi saluran kemih.

Penulis : Switzy Sabandar Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU