> >

Penderita Obesitas Tak Disarankan Berolahraga Lari, Ini Alasannya Menurut Dokter

Kesehatan | 15 Oktober 2023, 16:13 WIB
Ilustrasi. Penderita obesitas tidak disarankan untuk memilih lari sebagai olahraga harian. (Sumber: Unsplash/Towfiqu barbhuiya)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Lari merupakan salah satu olahraga yang praktis dan memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh.

Meski demikian, penderita obesitas tidak disarankan melakukan olahraga lari setiap hari. Pasalnya, hal tersebut justru dapat menyebabkan cedera.

Dokter spesialis ortopedi dan traumatologi yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi Indonesia (PABOI), Aldico Juniarto Sapardan, mengungkapkan, lari berpotensi mengakibatkan cedera hingga masalah sendi di bagian kaki, bagi penderita obesitas.

Aldico menyebut, pada saat berlari, kondisi tubuh di bagian bawah mengalami tekanan lebih besar daripada saat berjalan dalam kondisi normal.

Seseorang memberikan tekanan sebesar enam kali lipat berat badannya kepada bagian tubuh bawah saat berlari.

Bahkan, pada orang dengan kondisi tubuh normal pun potensi terjadinya keseleo pergelangan kaki atau ankle sprain tetap ada apabila melakukan teknik yang salah saat berlari.

"Jadi lebih baik (penderita obesitas) tidak memilih lari, karena bahaya, ya risiko cederanya lebih banyak dibanding potensi untuk menjadi sehat," kata Aldico, Kamis (12/10/2023).

Baca Juga: Tips Berolahraga di Tengah Cuaca Panas, Jangan sampai Dehidrasi!

Daripada mengalami cedera lutut karena beban tubuh, ia pun menyarankan penderita obesitas untuk mengganti lari dengan kegiatan olahraga yang lebih ringan seperti senam, berjalan kaki, atau bersepeda.

"Jadi kalau untuk penderita obesitas, lebih baik memilih olahraga kardio seperti senam atau berjalan kaki," jelasnya, dikutip dari Antara.

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Antara


TERBARU