Polusi Udara Jadi Ancaman bagi Anak-Anak, Simak 5 Tips Mencegah Dampak Kualitas Udara yang Buruk
Kesehatan | 14 Agustus 2023, 14:30 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Polusi udara di Indonesia, khususnya di Jakarta, kian mengkhawatirkan. Berdasarkan situs pemantau kualitas udara, IQAir, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta mencapai level 153 pada Senin (14/8/2023) pagi dan masuk kategori tidak sehat.
Laporan dari United Nations Children's Fund (UNICEF) berjudul Clear the Air for Children telah menyoroti dampak polusi udara terhadap anak-anak di seluruh dunia.
Polusi udara bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga mengancam masa depan generasi mendatang. Setiap tahunnya, sekitar 600.000 anak di bawah usia lima tahun kehilangan nyawa akibat polusi udara.
Baca Juga: Dampak Jangka Pendek dan Jangka Panjang dari Polusi Udara, Bisa Sebabkan Kematian Dini
Selain itu, hampir satu dari tujuh anak atau sekitar 300 juta individu tinggal di daerah dengan tingkat polusi udara melebihi pedoman internasional sebanyak enam kali lipat atau lebih.
Direktur Eksekutif UNICEF ke-6 Anthony Lake mengatakan bahwa polusi udara memiliki potensi merusak otak anak-anak yang masih dalam tahap perkembangan.
“Polutan tidak hanya membahayakan paru-paru anak yang sedang berkembang, mereka benar-benar dapat melewati penghalang darah-otak dan secara permanen merusak otak mereka yang sedang berkembang,” kata Lake, seperti dikutip dari American Association for Respiratory Care.
Masyarakat dunia perlu mengambil tindakan serius untuk melindungi generasi mendatang dari ancaman polusi udara ini.
Baca Juga: Kualitas Udara Jakarta Terburuk Ketiga Dunia Hari Ini Senin 14 Agustus 2023
Tips Mencegah Dampak Polusi Udara pada Anak
Melansir Molekul, terdapat beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah dampak polusi udara pada anak. Simak penjelasannya.
1. Pantau AQI
Menginstal alat pemantau kualitas udara di rumah dapat membantu Anda mengetahui tingkat polusi udara di sekitar Anda. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang kualitas udara, Anda dapat mengambil langkah-langkah lebih lanjut untuk melindungi anak-anak.
2. Konsultasi dengan dokter anak
Anak-anak merupakan kelompok yang rentan terpapar polusi udara, terlebih jika anak memiliki kekebalan tubuh yang lemah. Pastikan untuk terus terhubung dengan dokter untuk membuat rencana tindakan.
Penuhi imunisasi pada anak agar ketahanan mereka terhadap polusi udara meningkat. Imunisasi juga mampu meningkatkan kemampuan anak untuk segera pulih dari masalah kesehatan.
3. Meminimalkan paparan
Mengurangi paparan anak-anak terhadap polusi udara adalah suatu keharusan, terlebih jika AQI sedang tinggi-tingginya.
Ketika Anda membawa anak-anak ke taman atau tempat bermain, pastikan tempat tersebut jauh dari sumber polusi seperti jalan raya atau pabrik. Pilih lokasi yang memiliki udara segar dan minim polusi.
Baca Juga: Benarkah Paparan Polusi Udara Sama dengan Merokok? Ini Temuan Studi
4. Gunakan masker khusus
Ketika tingkat polusi sangat tinggi, pertimbangkan untuk menggunakan masker khusus yang dirancang untuk melindungi saluran pernapasan anak-anak. Ini dapat membantu mengurangi paparan polutan yang masuk ke tubuh mereka
5. Jaga kebersihan tangan dan pakaian
Ajarkan anak-anak untuk selalu mencuci tangan setelah beraktivitas di luar ruangan, terutama sebelum makan. Juga, gantilah pakaian mereka setelah bermain di luar agar polutan yang menempel tidak masuk ke dalam rumah.
Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Iman-Firdaus
Sumber : American Association for Respiratory Care, Molekul