> >

Mengolah Daging Kurban Jadi Sate Ternyata Tidak Disarankan, Kenapa?

Cerita rasa | 9 Juli 2022, 12:24 WIB
Ilustrasi memotong daging kurban menjadi potongan sate. (Sumber: Unsplash/Usman Yousaf)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Executive Chef Aprez Catering by Amuz Group Chef Stefu Santoso tidak merekomendasikan daging kurban diolah menjadi sate.

Seperti diketahui, sate merupakan olahan daging kurban yang paling umum saat hari raya Iduladha. Biasanya, sesaat setelah kita mendapatkan daging kurban, baik itu sapi atau kambing, kita akan mengolahnya menjadi sate.

Menu sate menjadi yang paling umum karena ada proses membakar sate yang bisa dilakukan bersama teman atau keluarga.

Baca Juga: Tips Memotong Daging Sapi bagi Pemula Bikin Empuk dan Tidak Alot

Sayangnya, mengolah daging kurban menjadi sate ternyata tidak disarankan. Chef Stefu menjelaskan, daging kurban baru dipotong dan masih sangat segar sehingga teksturnya masih keras.

“Untuk dijadikan sate, saya tidak rekomen karena akan keras,” jelas Chef Stefu, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (9/7/2022).

Diperlukan waktu untuk proses aging alias pelayuan sehingga tekstur daging menjadi lebih empuk dan siap diolah.

Namun, hal ini dapat disiasati dengan membungkus daging dengan daun pepaya selama beberapa menit. Jangan terlalu lama agar rasa pahit dari daun pepaya tidak meresap ke daging.

Chef Stefu mengatakan, ada banyak alternatif menu olahan daging selain sate.

Dia menyarankan untuk memasak daging kurban dengan metode wet cooking, metode masak yang menempatkan makanan pada air panas atau mengeksposnya dengan uap panas.

Baca Juga: Benarkah Daging Sapi dan Kambing Tidak Boleh Dicuci? Ini Jawaban Ahli Gizi

Metode ini cocok untuk daging-daging segar karena dapat membuat serat daging menjadi lebih empuk.

"Cara terbaik adalah dimasak dengan cara stewed (direbus) atau wet cooking, atau masak dalam jangka waktu tertentu dengan menggunakan rempah-rempah," jelas Chef Stefu.

Beberapa menu yang dapat dicoba menggunakan metode ini adalah sop, gulai, dan tongseng.

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas.com


TERBARU