> >

Jangan Masukkan 10 Makanan ini Ke Microwave! Mengapa? Ini Jawabannya

Cerita rasa | 10 Februari 2021, 07:48 WIB
Ilustrasi memanaskan makanan dalam oven microwave. (Sumber: Shutterstock via Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Penggunaan microwave sudah seperti tidak bisa terlepas dari pola hidup manusia modern. Dengan menggunakan microwave, urusan memasak dan menghangatkan makanan menjadi mudah dan cepat.

Microwave merupakan peralatan elektornik dapur yang menggunakan radiasi gelombang mikro. Namun ternyata ada beberapa makanan yang sebaiknya tidak dimasak atau dihangatkan dengan menggunakan alat ini, karena akan merusak oven microwave Anda, atau akan merusak kandungan gizi makanan. Berikut daftar makanan yang sebaiknya tidak diproses menggunakan microwave, seperti dikutip dari Kompas.com :

1. Telur utuh

Saat dimasukkan ke dalam oven microwave, telur menghasilkan uap di dalam cangkang dan akan meledak. Jadi jangan coba-coba memasak telur utuh ke dalam oven microwave.

Baca Juga: 7 Makanan dan Minuman yang Harus Dihindari Sebelum Tes GeNose di RSUP Dr. Sardjito

2. Daging olahan

Daging olahan biasanya mengandung banyak bahan kimia dan pengawet. Nah, ternyata mereka menjadi lebih buruk saat kamu masaknya di dalam microwave. Cara kamu memasak, menyimpan, dan memanaskan kembali daging olahan dapat berkontribusi pada produksi produk oksidasi kolesterol, yang dapat lebih berbahaya bagi sel arteri daripada kolesterol murni dan lebih terkait langsung dengan penyakit jantung.

Sebuah studi menemukan, bahwa daging yang dihangatkan dengan microwave menghasilkan produksi COP yang lebih tinggi pada sosis, bacon, dan daging, dibandingkan dengan metode memasak lainnya.

3. Paprika

Memanaskan satu paprika ke dalam oven microwave tidak hanya akan membuat sayuran berasap, tetapi juga akan membuatnya terbakar.

Selain itu, kandungan capsaicin yang ada di dalam paprika, akan terlepas jika kamu memasaknya dalam microwave dan menyebabkan matamu perih dan tenggorokan terasa panas.

4. ASI

Banyak ibu menyusui yang membekukan dan menyimpan ASI perah mereka, untuk diberikan kepada bayi ketika mereka tidak bisa menyusuinya secara langsung. Itu bagus, selama ASI perah tidak dicairkan ke dalam oven microwave. Microwave tidak dapat menghangatkan ASI dengan merata dan dikhawatirkan akan menciptakan “titik panas” yang dapat membakar mulut bayi.

Food and Drugs Administration (FDA) merekomendasikan agar ASI dicairkan dan dihangatkan dalam panci di atas kompor, atau menggunakan air keran panas. Sebagai solusinya, kamu bisa memanaskan secangkir air di microwave dan kemudian memasukkan kantong atau botol ASI ke dalamnya hingga mencair.

Baca Juga: Gampang Banget! 4 Makanan Korea yang Bisa Dibuat di Rumah

5. Nasi

Menurut Food Standards Agency, nasi yang dihangatkan di microwave terkadang bisa menyebabkan keracunan makanan. Nasi melibatkan keberadaan umum bakteri yang sangat resisten yang disebut Bacillus cereus. Panas dari microwave akan membunuh bakteri ini, tetapi dapat menghasilkan spora yang beracun, menurut temuan dalam International Journal of Food Microbiology.

Sejumlah penelitian mengonfirmasi bahwa begitu nasi keluar dari microwave dan ditinggalkan pada suhu kamar, spora yang dikandungnya dapat berkembang biak dan menyebabkan keracunan makanan jika seseorang memakannya.

6. Air

Tidak sedikit orang berpikir mereka dapat memanaskan secangkir air untuk membuat kopi atau teh panas menggunakan microwave. Namun, menurut The Daily Meal, saat kamu memanaskan secangkir air di microwave, itu bisa menjadi super panas tanpa mendidih.

Kemudian, saat kamu menambahkan kantong teh atau mengaduk cairan di dalam mug, cairan itu mendidih dengan cepat sekaligus, yang dapat menyebabkannya tumpah atau meledak, yang berarti mengakibatkan luka bakar hebat.

7. Sayuran hijau

Sayuran hijau agak berbahaya ketika dimasukkan ke dalam microwave. Menurut laporan NPR, kangkung dan sayuran lainnya dapat menyala saat dipanaskan dengan microwave, yang berpotensi merusak alat dan menghanguskannya.

Mark Golkowski, profesor teknik kelistrikan di University of Colorado, Denver, mengatakan jika ada perbedaan dalam sifat listrik dan udara untuk menangkap percikan, kemungkinan sayuran akan terbakar.

Sayuran berdaun hijau harus dihindari dalam oven microwave karena beberapa di antaranya dapat terbakar. Jika ini terjadi, tidak hanya makananmu, tapi oven microwavemu juga akan terbakar.

Baca Juga: 10 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Asam Lambung

8. Kentang

Untungnya, kamu masih aman untuk memasukkan kentang mentah sebagai lauk yang cepat dan mudah. Bahaya datang saat kamu mencoba memanaskan kembali kentang yang sudah dimasak. Memasak kentang dalam aluminium foil melindungi bakteri C. botulinum dari panas, artinya bakteri masih dapat berkembang jika kentang berada pada suhu ruangan terlalu lama, dan berpotensi menyebabkan botulisme.

Menurut Penn State College of Agricultural Sciences, kentang dapat menjadi tempat berkembang biak bagi Clostridium botulinum (botulism) jika tidak segera dimasukkan ke dalam kulkas setelah kamu selesai memakannya.

9. Buah beku

Buah beku memang akan sulit untuk dikonsumsi, tapi kamu tidak boleh memanaskannya di oven microwave karena dapat menyebabkan sifat baik pada kandungan buah berubah menjadi karsinogen.

Baca Juga: 5 Makanan yang Perlu Dihindari Saat Positif Covid-19

10. Saus dan sambal

Ketika kita menempatkan semangkuk saus ke dalam microwave selama beberapa menit, kamu akan seperti mendengar bunyi gelembung yang pecah. Kemudian microwave milikmu akan dipenuhi percikan saus.

Hal ini terjadi karena saus yang kental menyulitkan partikel untuk bergerak dengan mudah, sehingga tekanan uap di bawah permukaan microwave akan menumpuk dan akhirnya meletus untuk mengeluarkan uap. Saus pun akan beterbangan dan mengotori microwavemu.

Disarankan untuk memanaskan saus di atas kompor, di mana kamu bisa terus mengaduk saus saat akan panas, untuk mengeluarkan uap dan tekanan.
 

Penulis : Tussie-Ayu

Sumber : Kompas TV


TERBARU