> >

Peran Penting Pemeriksaan Diagnostik Laboratorium pada Demam Berdarah Dengue

Opini | 23 Juli 2024, 08:28 WIB
Foto tahun 2003 yang dipublikasikan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) ini menunjukkan nyamuk Aedes albopictus, salah satu nyamuk pembawa virus dengue, sedang mengisap darah manusia. (Sumber: James Gathany/CDC via AP)

3. Pemeriksaan Antibodi (IgM dan IgG): IgM biasanya terdeteksi 3-5 hari setelah gejala muncul, sementara IgG muncul setelah seminggu. Rasio IgM/IgG membantu dokter membedakan antara infeksi pertama dan kedua.

4. PCR (Polymerase Chain Reaction): Ini adalah tes paling akurat untuk mendiagnosis dan menentukan jenis virus dengue, terutama di awal infeksi.

5. Tes Fungsi Hati dan Pembekuan Darah: Pada kasus DBD yang lebih serius, dokter mungkin memeriksa enzim hati (AST dan ALT) serta kemampuan darah untuk membeku (PT dan aPTT).

Semua pemeriksaan ini membantu dokter dalam mendiagnosis DBD dengan cepat, menilai tingkat keparahan penyakit, memantau perkembangannya, mendeteksi komplikasi seperti syok, dan menentukan pengobatan yang tepat.

Penanganan DBD yang paling penting adalah manajemen cairan yang tepat, terutama saat fase kritis. Dokter akan memantau dengan ketat pemberian cairan intravena untuk mencegah kelebihan cairan yang bisa menyebabkan masalah paru-paru.

Baca Juga: Jumlah Kasus DBD Sedunia Naik Signifikan Tahun 2024, Indonesia Catat Hampir 120. 000 Kasus

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya pemeriksaan laboratorium ini, diharapkan masyarakat akan lebih waspada dan segera mencari pertolongan medis jika mengalami gejala DBD. Deteksi dan penanganan dini sangat penting untuk menurunkan risiko komplikasi serius dan kematian akibat DBD.

 

Penulis : Redaksi Kompas TV Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU