Peran Penting Pemeriksaan Diagnostik Laboratorium pada Demam Berdarah Dengue
Opini | 23 Juli 2024, 08:28 WIBOleh: dr. Joses Prima, saat ini praktik sebagai dokter umum di RS Natar Medika Lampung
JAKARTA, KOMPAS.TV - Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue, yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Virus ini memiliki empat jenis atau "serotipe" yang berbeda: DENV-1, DENV-2, DENV-3, dan DENV-4.
Menariknya, jika seseorang terinfeksi oleh satu jenis, mereka akan kebal seumur hidup terhadap jenis itu, tapi hanya mendapat perlindungan sementara terhadap jenis lainnya.
Nyamuk Aedes Aegypti umumnya berukuran kecil dengan tubuh berwarna hitam pekat, memiliki dua garis vertikal putih di punggung dan garis-garis putih horizontal pada kaki. Nyamuk ini aktif terutama pada pagi hingga sore hari, meskipun kadang-kadang mereka juga menggigit pada malam hari. Mereka lebih sering ditemukan di dalam rumah yang gelap dan sejuk dibandingkan di luar rumah yang panas.
Gejala DBD bisa beragam, dari yang ringan hingga berat. Biasanya dimulai dengan demam tinggi (di atas 38,5°C), sakit kepala, nyeri otot dan sendi, mual, muntah, dan kadang muncul ruam. Penyakit ini memiliki tiga fase: fase demam (2-7 hari), fase kritis (24-48 jam), dan fase pemulihan.
Dan pemeriksaan diagnostik laboratorium, seperti pemeriksaan darah lengkap (hematologi), pemeriksaan NS1 dan IgG/IgM dan yang lainnya, memainkan peran penting dalam mendukung diagnosis dini, manajemen klinis yang tepat, dan pengendalian penyebaran penyakit ini. Artikel ini bertujuan untuk menyoroti pentingnya pemeriksaan diagnostik laboratorium dalam penanganan DBD.
Baca Juga: Siklus DBD Semakin Berubah, Kekebalan Imun Kini Jadi Kunci Kurangi Risiko Kematian
Untuk mendiagnosis dan menangani DBD dengan tepat, dokter mengandalkan beberapa pemeriksaan laboratorium penting:
1. Pemeriksaan Darah Lengkap: Ini adalah tes utama untuk DBD. Dokter akan mencari penurunan jumlah trombosit (trombositopenia) di bawah 100.000/mm³, yang merupakan ciri khas DBD. Mereka juga memperhatikan peningkatan sel darah merah (hemokonsentrasi) yang menunjukkan kebocoran plasma, serta penurunan sel darah putih (leukopenia).
2. Tes NS1 Antigen: Tes cepat ini bisa mendeteksi virus dengue dalam 1-7 hari pertama setelah gejala muncul. Tingkat akurasinya cukup tinggi, dengan sensitivitas 54-93% dan spesifisitas 95-100%.
Penulis : Redaksi Kompas TV Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV