> >

Arch of Augustus di Rimini

Opini | 28 April 2024, 07:05 WIB
Arch of Augustus, gapura Augustus di Rimini. (Sumber: Istimewa)

Oleh Trias Kuncahyono

Andaikata, pada waktu itu Marshal Willi Trageser dari Divisi Parasit Kedua, Jerman melaksanakan perintah Letnan Kenneth Renberg, maka kami tak akan melihat lagi bangunan bersejarah itu: Arch of Augustus, Gapura Augustus.

Peristiwa itu terjadi pada September 1944, saat berkobar pertempuran Remini, antara pasukan Sekutu dan Jerman. Sejarah menceritakan, pasukan Kanada berhasil memukul mundur pasukan Jerman dan membebaskan Rimini.

Siang itu, kami di Rimini, sebuah kota di tepi Laut Adriatik, sekitar 342 timur laut Roma. Kami menghadiri acara Paskahan Bersama IRRIKA (Ikatan Rohaniwan Rohaniwati di Kota Abadi Roma) yang diselenggarakan di Biara Para Suster Maria Imacculata, Miramare, Remini. Sehari sebelumnya, kami menghadiri acara serupa untuk wilayah Italia Selatan  di Biara Para Suster Pasionis di Napoli.

Baca Juga: Jokowi Lantik 12 Duta Besar LBBP, Ada Teuku Faizasyah hingga Trias Kuncahyono

Rimini, kota tua. Catatan sejarah menceritakan, kota ini dibangun pada tahun 268 SM oleh pemerintahan Romawi. Di zaman itu, Rimini bernama Ariminum, mengambil nama sungai yang  mengalir di tempat itu: Sungai Ariminus. Karena lokasinya di tepi Laut Adriatik, Ariminum menjadi kota yang memiliki nilai strategis dan ekonomis. Karena itu pula, Jerman menguasa Rimini.

Kota yang terletak sekitar 20 km di timur laut Republik San Marino ini–negara terkecil kelima di dunia; wilayahnya hanya 61 km2 itu–adalah kota pantai indah. Berpasir keemasan lembut dan bersih.

Pantai Rimini, bebas plastik. Gelas dan sedotan plastik dilarang digunakan di kawasan pantai. Bahkan, merokok pun dilarang di kawasan pantai. Semua itu demi kebersihan dan kenyaman para wisatawan.

***

Arch of Augustus, Gapura Agustus, itu peninggalan sejarah yang nyaris rata dengan tanah. Bukan hanya pasukan Jerman yang akan menghancurkan gapura yang dibangun pada tahun 27 SM itu, tapi juga pasukan Italia pimpinan Benito Mussolini. Mereka meruntuhkan bangunan tembok kota, sehingga tinggal gapura itu, yang menjadi saksi perjalanan zaman, perjalanan peradaban dan manusianya.

Ada plakat kecil yang dipasang beberapa meter depan gapura. Plakat bertuliskan dalam bahasa Italia dan Inggris itu menjelaskan kapan gapura itu dibangun.

Gapura kemenangan ini, begitu bunyi plakat tersebut, adalah gapura tertua di Italia Utara yang masih berdiri. Lewat gapura ini, mereka yang menggunakan Jalan Flaminian–dibangun oleh Konsul Flaminius pada tahun 220 SM–masuk ke Rimini. Jalan Flaminian menghubungkan Rimini dengan Roma.

Pada tahun 27 SM atas perintah Senat dibangunlah gapura itu untuk menghormati Kaisar Augustus (63 SM – 14 M). Maka namanyapun Gapura Augustus. Augustus adalah kaisar pertama Romawi setelah berakhirnya Republik Roma.
Augustus yang nama aslinya Gaius Octavius. Ibunya bernama Atia adik Julia, saudari Julius Caesar (100 SM – 44 SM), seorang jenderal, negarawan, dan juga diktator Romawi. Caesar adalah pemimpin yang sangat kondang pada zamannya; juga masih diingat hingga kini.

***

Sisa-sisa kejayaan masa lalu Kekaisaran Romawi. (Sumber: Istimewa)

Kisah kematian Julius Caesar diceritakan sebagai tragedi kepercayaan. Ia menjadi korban konspirasi 60 elite politik. Tokoh konspirasi adalah Marcus Junius Brutus dan Gaius Cassius Longinus.

Mengapa tragedi kepercayaan? Sebab, Brutus adalah orang sangat dipercayainya. Meski terlibat dalam pemberontakan Pompey, tapi Brutus dimaafkan Caesar ketika ditangkap dalam pertempuran di Pharsalus tahun 48. Bahkan setelah dimaafkan, Caesar mengangkatnya menjadi praetor–pejabat peradilan di zaman Romawi kuno.

Penulis : Redaksi Kompas TV Editor : Vyara-Lestari

Sumber :


TERBARU