Orkestra
Opini | 8 Oktober 2023, 10:02 WIBDi Piazza yang dibangun antara 1656 - 1667, berdasarkan rancangan arsitek dan pematung Gian Lorenzo Bernini (1598-1680), berkali-kali ribuan umat dari berbagai negara, menjadi saksi terpilihnya seorang Paus baru.
Di tempat itu pula, pada 13 Mei 1981, Paus Yohanes Paulus II menjadi korban penembakan. Penembakan dilakukan oleh Mehmet Ali Agca, pria asal Turki yang kemudiaan dimaafkan Paus.
Paus selamat dari maut. Walaupun tertembak pada bagian perut dan tangan kirinya. Ketika itu, Paus tengah berkeliling di lapangan mengendarai mobil terbuka untuk memberikan salam dan memberkati para peziarah.
Piazza San Pietro yang disebut-sebut sebagai salah satu lapangan terbesar (panjang 320 meter dan lebar 240 meter) di dunia, mampu menampung lebih dari 300.000 orang. Lapangan ini juga dicatat sebagai lapangan terindah di dunia.
Bagian yang paling mengesankan dari Piazza San Pietro, selain ukurannya, adalah 284 kolom dan 88 pilaster yang mengapit alun-alun dalam barisan tiang yang terdiri dari empat baris. Di atas kolom terdapat 140 patung orang suci yang dibuat pada tahun 1670.
Di tengah Piazza, berdiri tegak dan kokoh obelisk granit warna muda setinggi 25,31 meter, lebar bagian bawah 8,25 meter. Obelisk ini berasal dari Heliopolis, Mesir, dibuat di zaman Firaun Mencares pada tahun 1835 SM untuk menghormati Dewa Matahari.
Pada tahun 37 atas perintah Kaisar Caligula (berkuasa dari 37 – 41) dibawa ke Roma dan didirikan di Circus (Lapangan) Caligula dan Nero. Di tempat itulah Petrus dihukum mati dengan cara disalib terbalik, kepala di bawah.
Maka obeliks itu sering disebut “Pyramis Beati Petri” (Piramid Santo Petrus). Pada tahun 1586, Paus Sixtus V memindahkannya ke Piazza San Pietro.
Menurut cerita (stpeterbasilica.info) butuh waktu empat bulan untuk memindahkan dari tempat pertama ke Piazza San Pietro yang jaraknya hanya dua-ratus meteran, karena beratnya 326 ton. Yang lebih menghebohkan lagi untuk memindahkan dikerahkan 900 orang. Dan, memerlukan 140 ekor kuda dan 44 derek untuk mendirikannya seperti sekarang ini.
***
Tiba-tiba terdengar tepuk tangan membahana dari umat yang berdiri di Lapangan Santo Petrus. Mereka melihat Paus Fransiskus duduk di kursi roda didorong keluar dari sebelah sisi kiri Basilika Santo Petrus.
Paus tersenyum dan melambaikan tangan. Kami pun tersenyum lega, acara pelantikan 21 kardinal akan segera dimulai. Acara dimulai tepat sesuai jadwal, Pukul 10.00.
Sejam kemudian acara selesai. Sambil pulang lewat Basilika Santo Petrus yang begitu indah dan megah itu, kami yang berasal dari negeri yang sangat beragam dalam segala hal–etnis, suku, agama, bahasa, budaya dan sebagainya–ingat sepotong bagian khotbah Paus Fransiskus (86) asal Argentina itu.
Kata Paus, keberagaman diperlukan; itu sangat diperlukan. Namun, setiap suara harus berkontribusi pada desain umum, rancangan bersama; sehingga melahirkan harmoni seperti orkestra.
***
Penulis : Redaksi-Kompas-TV
Sumber : Kompas TV