7 Fakta Menarik Bunga Edelweis yang Tak Boleh Dipetik Sembarangan
Cerita indonesia | 19 Juli 2021, 15:07 WIBBunga ini dikenal mekar pada saat waktu musim hujan telah berakhir. Mekarnya bunga Edelweis di bulan-bulan tersebut dikarenakan pancaran matahari yang datang dapat diserap dengan baik dan intensif.
Keempat, bisa bertahan di tanah tandus. Edelweis mempunyai cara bertahan hidup yang kuat, bahkan di tanah tandus sekalipun. Edelweis mampu membentuk mikoriza yang dapat memperluas kawasan yang dijangkau oleh akar-akarnya dan meningkatkan efisiensi dalam mencari zat hara.
Kelima, banyak serangga yang mendapatkan sumber makanan dari bungan Edelweis ini. Van Leeuwen (1933) mengemukakan bahwa terdapat kurang lebih 300 spesies serangga dari ordo Hemiptera, Lepidoptera, Diptera, dan Hymenoptera yang ditemui pada bunga edelweis.
Kulit batang edelweis yang bercelah dan mengandung banyak air juga dapat menjadi tempat hidup bagi beberapa jenis lumut dan lichen. Selain itu, ranting-ranting edelweis yang rapat juga mengundang burung murai untuk membuat sarang di sana.
Selain itu, Edelweis juga memberi keuntungan untuk jamur-jamur tertentu. Akarnya yang muncul di permukaan tanah adalah tempat hidup bagi jamur-jamur tersebut.
Keenam, bunga Edelweis biasanya tumbuh di tempat dengan ketinggian sekitar 2000 mpdl ke atas. Namun, juga tergantung dengan suhu udara dan kelembapan pada ketinggian tersebut. Adapun, Pohon edelweis tumbuh rata-rata hanya setinggi 1-4 meter untuk gunung-gunung di Jawa.
Ketujuh, bunga Edelweis versi luar negeri dan versi Indonesia berbeda. Di luar negeri bunga abadi ini disebut bunga Leontopodium Alpinum sedangkan, edelweis Indonesia adalah Anaphalis Javanica.
Baca Juga: Bunga Langka Mekar Sempurna Ditahura
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Eddward-S-Kennedy
Sumber : Kompas TV/grid.id/tribuntravel.com/