Jeju Air Sempat Kirim Sinyal Mayday Bird Strike sebelum Kecelakaan, Keterlibatan Burung Semakin Kuat
Kompas dunia | 30 Desember 2024, 19:33 WIBSEOUL, KOMPAS.TV - Pesawat Jeju Air yang mengalami kecelakaan dan menewaskan 179 orang ternyata sempat mengirim sinyal mayday bird strike atau sinyal darurat karena serangan burung.
Keterlibatan burung dalam insiden tersebut juga semakin dikuatkan dengan pesan seorang penumpang kepada rekannya sebelum kecelakaan.
Pesawat Jeju Air dengan nomor penerbangan 7C2216, yang merupakan Boeing 737-800, berangkat dari Thailand.
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Yoon Suk-Yeol Terancam Ditangkap usai Dimakzulkan, Ada Apa?
Namun, menara pengawas di Bandara Internasional Muan, sekitar pukul 08.54 pagi waktu setempat, Minggu (29/12/2024), telah memberikan sinyal mayday bird strike.
Peringatan itu hanya tiga menit sebelum pesawat gagal mendarat dan kemudian menabrak tembok bandara.
“Mayday, mayday, mayday. Bird strike, bird strike, memutar,” sinyal dari pilot pesawat pada pukul 08.54, seperti dikutip dari BBC International.
Pilot kemudian meminta izin untuk mendarat dari arah sebaliknya.
Pihak menara pengawas kemudian mengizinkan pendaratan alternatif pada pukul 09.01, dan pada 09.02, pesawat melakukan kontak dengan landasan.
Keterlibatan burung dalam insiden ini semakin dipertegas oleh pesan salah seorang penumpang kepada kerabatnya.
Penulis : Haryo Jati Editor : Vyara-Lestari
Sumber : BBC Internasional