Tentara Korea Utara Disebut Pakai Identitas Militer Rusia Palsu demi Sembunyikan Keberadaan Mereka
Kompas dunia | 23 Desember 2024, 23:10 WIBKIEV, KOMPAS.TV - Tentara Korea Utara yang bertempur di Rusia telah diberikan identitas militer Rusia palsu.
Menurut militer Ukraina, mereka diberikan dokumen dengan nama dan tempat lahir Rusia,
Hal itu disebut sebagai upaya Rusia menutupi kehadiran tentara asing di pertempuran.
Baca Juga: Erdogan Ternyata Bukan Walk-Out Saat Prabowo Pidato, Mayor Teddy Ungkap yang Terjadi
Pasukan Operasi Khusus Ukraina pada Minggu (22/12/2024), mengungkapkan telah membunuh tiga tentara Korea Utara di Kursk.
Mereka juga telah merebut tiga dokumen para tentara Korea Utara tersebut.
“Dokumen identifikasi militer mereka tak memiliki semua stempel dan foto, nama patronimik diberitakan dengan cara Rusia, dan tempat lahir ditandatangani sebagai Republik Tuva,” bunyi pernyataan mereka dikutip dari CNN Internasional.
Republik Tuva merupakan wilayah Rusia di selatan Siberia yang berbatasan dengan Mongolia.
Militer Ukraina menambahkan bahwa tanda tangan dalam dokumen itu adalah dalam Korea, yang mengindikasikan asal aslinya tentara tersebut.
“Ini sekali lagi mengonfirmasikan bahwa Rusia menggunakan segala cara untuk menyembunyikan kerugiannya di medan perang, dan menyembunyikan kehadiran pihak asing,” kata pernyataan itu.
Pihak Amerika Serikat (AS), Korea Selatan dan Ukraina memperkirakan jumlah tentara Korea Utara di Rusia berkisar antara 11.000 hingga 12.000.
Beberapa di antaranya disebut telah terlibat operasi pertempuran bersama puluhan ribu pasukan Rusia untuk membantu merebut kembali bagian Kursk yang direbut Ukraina pada Agustus.
Menurut pejabat AS dan Ukraina, tentara Korea Utara telah mengalami sejumlah kekalahan besar di Kursk.
Baca Juga: Terungkap Cara Israel Lakukan Teror Ledakan Pager dan Walkie-Talkie ke Hizbullah, Disiapkan 10 Tahun
Seorang pejabat senior AS mengungkapkan beberapa ratus tentara Korea Utara telah menjadi korban, baik terbunuh dan terluka di Kursk sejak Oktober.
Anggota Parlemen Korea Selatan mengatakan sekitar 100 tentara Korea Utara terbunuh, dan sekitar 1.000 orang lainnya luka sejak dikerahkan ke Kursk.
Sementara itu, pasukan khusus Ukraina pada 17 Desember mengungkapkan dalam tiga hari, 50 tentara Korea Utara terbunuh, dan 47 lainnya terluka.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : CNN Internasional