Update Gempa Vanuatu: Air Bersih Langka, Pencarian Korban yang Tertimbun Puing Berlanjut
Kompas dunia | 18 Desember 2024, 20:03 WIBGempa bumi terjadi pada kedalaman 57 kilometer dan berpusat 30 kilometer di sebelah barat ibu kota Vanuatu.
Peringatan tsunami kemudian dicabut kurang dari dua jam setelah gempa, tetapi puluhan gempa susulan besar terus mengguncang negara itu.
Kepala Federasi Palang Merah Internasional untuk Asia-Pasifik, Katie Greenwood, mengatakan belum diketahui secara pasti berapa jumlah korban tewas dan jumlah orang yang hilang.
"Kami memiliki informasi yang datang dari orang-orang di lokasi pencarian dan penyelamatan. Sayangnya, kami cukup yakin bahwa jumlah itu akan meningkat," katanya, seperti dikutip dari The Associated Press.
Fasilitas medis utama di Port Vila, Rumah Sakit Pusat Vila, saat ini dalam kondisi rusak parah dan pasien dipindahkan ke kamp militer.
Port Vila Krisis Air Bersih
Listrik masih padam di sebagian besar Port Vila. Kekhawatiran terbesar yang juga muncul adalah kurangnya air bersih.
“Dua waduk besar yang melayani ibu kota hancur total,” kata Kantor Manajemen Bencana Nasional.
Baca Juga: Kemlu: Tidak Ada WNI Jadi Korban Gempa Magnitudo 7,3 di Vanuatu
Seorang warga bernama Milroy Cainton mengatakan orang-orang ikut antre panjang untuk membeli air di toko-toko. Tetapi hanya dapat membeli dua atau empat botol dalam satu waktu.
"Orang-orang tidak benar-benar khawatir tentang listrik, mereka hanya khawatir tentang air," katanya.
“UNICEF mencatat peningkatan diare di antara anak-anak, tanda bahwa mereka mulai minum air yang tercemar,” kata kepala kantor UNICEF Vanuatu, Eric Durpaire.
Para pejabat mengimbau penduduk yang tinggal di daerah-daerah yang pasokan airnya telah pulih untuk merebus air mentah agar bisa diminum.
Penulis : Tussie Ayu Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : The Associated Press