> >

Israel Manfaatkan Jatuhnya Bashar Al-Assad, Bakal Ekspansi Pemukiman Ilegal di Dataran Tinggi Golan

Kompas dunia | 16 Desember 2024, 22:05 WIB
Tentara Israel berkumpul di dekat sebuat kendaraan lapis baja di dekat apa yang disebut Garis Alfa yang memisahkan Dataran Tinggi Golan, wilayah Suriah yang dicaplok Israel, dan Suriah, di kota kecil Majdal Shams, Senin (9/12/2024). (Sumber: AP Photo/Matias Delacroix)

TEL AVIV, KOMPAS.TV - Israel memanfaatkan jatuhnya Presiden Suriah Bashar Al-Assad untuk melebarkan wilayahnya.

Pemerintah Israel telah menyetujui rencana ekspansi pemukiman ilegal di wilayah Dataran Tinggi Golan yang diduduki.

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan langkah tersebut sangat diperlukan.

Baca Juga: Hizbullah Ternyata Kesulitan Rezim Bashar Al-Assad di Suriah Jatuh, Rute Pasokan Senjatanya Terputus

Pasalnya, menurut Netanyahu, front yang baru telah membuka perbatasan Israel dengan Suriah setelah jatuhnya rezim Bashar Al-Assad.

Dikutip dari BBC International, Senin (16/12/2024), Netanyahu mengungkapkan bahwa ia ingin agar populasi warga Israel di Dataran Tinggi Golan berlipat ganda.

Dataran Tinggi Golan sendiri direbut Israel pada Perang Enam Hari 1967, dan di bawah hukum internasional dianggap pendudukan ilegal.

Pasukan Israel bergerak menuju wilayah zona penyangga yang memisahkan Dataran Tinggi Golan dari Suriah pada hari-hari setelah jatuhnya Assad.

Mereka mengatakan perubahan kepemimpinan di Damaskus berarti kesepakatan gencatan senjata telah hancur.

Meski begitu, Netanyahu pada pernyataannya mengatakan Israel tak memiliki kepentingan berkonflik dengan Suriah.

Penulis : Haryo Jati Editor : Vyara-Lestari

Sumber : BBC International


TERBARU