Presiden Korea Selatan Yoon Suk-Yeol Merasa Tak Salah Umumkan Darurat Militer, Upaya Menolak Mundur
Kompas dunia | 5 Desember 2024, 11:06 WIBSEOUL, KOMPAS.TV - Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol merasa tak bersalah umumkan Darurat Militer negaranya.
Hal itu disebut sebagai upayanya menolak untuk mundur meski desakkan kepadanya semakin besar, karena keputusannya tersebut.
Ia menegaskan bahwa Darurat Militer tersebut diumumkannya dengan maksud menghindarkan apa yang digambarkannya sebagai tindakan pemakzulan sembrono yang dilakukan oleh oposisi utama pemerintahannya, Partai Demokrat Korea (DPK).
Baca Juga: Temuan Amnesty International: Genosida Memang Terjadi di Gaza, Warga Palestina Tewas dengan Lambat
Dilansir dari The Korea Times, Rabu (4/12/2024) ucapannya itu disampaikan dalam pertemuan dengan sejumlah tokoh politik penting.
Itu termasuk dengan Perdana Menteri Han Duck-Soo dan pemimpin Partai Kekuatan Rakyat (PPP), Han Dong-hoon.
Ucapannya tersebut memantik kritik dari dalam partai karena tak menyentuh sentimen publik.
Berdasarkan sumber dari PPP yang merupakan partai penguasa, Yoon menegaskan kembali dalam pertemuan di kantor kepresidenan Yongsan bahwa deklarasi darurat militer itu mematuhi prosedur konstitusional dan hukum.
Ia menampik tuduhan adanya ketidakwajaran, dan menganggap langkah tersebut sebagai respons yang diperlukan terhadap apa yang ia sebut sebagai penyalahgunaan kekuasaan pemakzulan yang dilakukan oposisi.
Meski seruan untuk pertanggungjawaban, termasuk tuntutan pemecatan Menteri Pertahanan Kim Yong-hyun dan perombakan kabinet secara menyeluruh, menurut para pejabat Yoon Suk-yeol tetap tegas.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : The Korea Times