Eks Menteri Israel Tuduh IDF Lakukan Pembersihan Etnis di Gaza, Pemerintah Zionis Ngamuk
Kompas dunia | 1 Desember 2024, 11:03 WIBIa kemudian menjadi menteri pertahanan dan wakil menteri sebelum mundur pada 2016, karena ketidaksepakatan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Kemarahan pun muncul di Israel atas komentar Yaalon.
Menteri Keamanan Nasional, Itamar Ben Gvir mengatakan, sangat memalukan bagi Israel, memiliki sosok seperti Yalon menjadi kepala militer dan menteri pertahanan.
Sementara itu, Partai Likud, yang merupakan partai Yaalon, mengecam pernyataannya yang mereka sebut kosong dan tak jujur.
Mereka menyebut pernyataan Yaloon sebagai hadiah untuk Mahkamah Kriminal nternasional (ICC) dan juga kamp dari musuh Israel.
Baca Juga: Pemberontak Semakin Kuasai Kota Besar Suriah, Pasukan Presiden Bashar Al-Assad Mundur dari Aleppo
Pernyataan Partai Likud meruju pada ICC yang mengeluarkan perintah penangkaapan terhadap Netanyahu, serta mantan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant karena kecurigaan adanya kejahatan kemanusiaan dan kejahatan perang di Gaza.
Perang di Gaza kembali terjadi sejak 7 Oktober 2023, setelah Hamas menyerang wilayah utara Israel yang menyebabkan 1.200 orang tewas.
Serangan Israel ke Gaza berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan Gaza telah membunuh 44.392 orang.
Penulis : Haryo Jati Editor : Deni-Muliya
Sumber : Al-Arabiya