Biden Dituding Picu Perang Dunia III usai Izinkan Ukraina Serang Rusia dengan Rudal AS
Kompas dunia | 19 November 2024, 12:01 WIBWASHINGTON, KOMPAS.TV — Presiden Joe Biden mendapat kritik tajam dari sejumlah tokoh Partai Republik setelah memberikan lampu hijau kepada Ukraina untuk menggunakan rudal jarak jauh buatan Amerika Serikat, ATACMS, guna menyerang target di Rusia. Langkah ini dinilai sebagai eskalasi besar dalam perang Ukraina-Rusia, bahkan dituding berpotensi memicu Perang Dunia III.
Keputusan Biden tersebut menandai perubahan kebijakan signifikan di penghujung masa jabatannya.
Presiden yang hanya memiliki 64 hari tersisa di Gedung Putih itu sebelumnya membatasi penggunaan rudal AS hanya untuk pertahanan di dalam wilayah Ukraina.
Dilansir dari The Independent, Anggota DPR dari Partai Republik, Marjorie Taylor Greene, mengecam langkah Biden dalam unggahannya di media sosial. Menurutnya, keputusan tersebut tidak mencerminkan keinginan rakyat Amerika.
“Joe Biden secara berbahaya mencoba memulai Perang Dunia III dengan mengizinkan Ukraina menggunakan rudal jarak jauh AS untuk menyerang Rusia,” tulis Greene.
“Rakyat Amerika telah memberikan mandat pada 5 November untuk menolak kebijakan seperti ini. Kami ingin memperbaiki masalah domestik, bukan mendanai atau berperang dalam konflik luar negeri."
Senada dengan Greene, Donald Trump Jr, putra sulung presiden terpilih Donald Trump, juga melontarkan kritik keras. Ia menuding keputusan Biden sebagai upaya untuk mencoreng nama baik ayahnya.
“Kompleks industri militer tampaknya ingin memastikan Perang Dunia III dimulai sebelum ayah saya memiliki kesempatan untuk menciptakan perdamaian dan menyelamatkan nyawa,” kata Trump Jr.
Baca Juga: AS Izinkan Ukraina Serang Wilayah Rusia dengan Rudal Jarak Jauh, Kremlin Sebut Langkah Berbahaya
Keputusan Biden yang mengizinkan Ukraina menggunakan rudal AS untuk menyerang memicu reaksi keras dari Rusia.
Presiden Vladimir Putin memperingatkan bahwa langkah tersebut akan dianggap sebagai keterlibatan langsung NATO dalam konflik.
Sebelumnya, Rusia telah menegaskan bahwa penggunaan rudal buatan AS oleh Ukraina di luar wilayahnya akan menjadi eskalasi besar. Langkah ini pun semakin mempertegang hubungan antara Moskow dan sekutu Barat.
Rusia menilai keputusan Biden sebagai ancaman serius terhadap stabilitas kawasan dan bukti meningkatnya keterlibatan Amerika dalam perang.
Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, pemerintahan Biden telah mengucurkan lebih dari 64 miliar dolar AS (sekitar Rp1.012 triliun) dalam bentuk bantuan keamanan.
Dukungan tersebut mencakup pengiriman senjata canggih, pelatihan militer, hingga bantuan logistik. Namun, kebijakan ini mendapat kritik dari sejumlah tokoh Partai Republik, termasuk Donald Trump.
Dalam kampanyenya, Trump berjanji akan mengurangi dukungan Amerika kepada Ukraina dan menyelesaikan perang “hanya dalam satu hari.”
Meski belum jelas bagaimana ia akan melakukannya, Trump telah berkomunikasi dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Putin sejak kemenangannya pada pemilu November lalu.
Baca Juga: AS Izinkan Ukraina Serang Rusia dengan Rudal Jarak Jauh, Putin Bakal Gunakan Senjata Nuklir?
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari
Sumber : The Independent