> >

Israel Gempur Beirut dan Selatan Lebanon, Berdalih Targetkan Hizbullah

Kompas dunia | 16 November 2024, 22:30 WIB
Asap mengepul setelah serangan udara Israel di Dahiyeh, di pinggiran selatan Beirut, Lebanon, Selasa, 12 November 2024. (Sumber: AP Photo/Bilal Hussein)

BEIRUT, KOMPAS.TV - Pesawat tempur Israel meluncurkan serangan udara besar-besaran di Haret Hreik, kawasan di pinggiran selatan Beirut, Sabtu (16/11/2024) dini hari. Serangan ini berlangsung di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan tersebut. 

Kantor Berita Nasional Lebanon melaporkan serangan udara kali ini merupakan salah satu yang terbesar dalam beberapa hari terakhir.  

Sebelum serangan, militer Israel memaksa warga yang tinggal di gedung-gedung sekitar kawasan tersebut, untuk pergi. 

Juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, bahkan merilis peta yang menandai bangunan-bangunan target serangan dengan warna merah. 

“Anda harus segera meninggalkan gedung-gedung ini dan menjauh setidaknya 500 meter,” ujar Adraee, dikutip dari Anadolu.

Ia menambahkan, lokasi-lokasi yang disasar berdekatan dengan fasilitas dan kepentingan Hizbullah, partai politik Lebanon yang memiliki sayap militer.

Serangan ini menyusul empat gelombang serangan udara yang terjadi sehari sebelumnya di kawasan yang sama. 

Baca Juga: Israel Kirim Serangan ke Desa-Desa di Lembah Bekaa Lebanon! Puluhan Korban Jiwa Berjatuhan

Militer Israel mengeklaim serangan itu menargetkan pusat komando, gudang senjata, serta infrastruktur yang ditudingnya digunakan untuk aktivitas "terorisme". Dalih yang sama yang kerap digunakan Israel saat menyerang situs-situs sipil di Gaza, Palestina.  

Selain di Beirut, serangan udara juga menyasar wilayah lain di Lebanon selatan. 

Kawasan Nabatieh, termasuk kota Arabsalim, Sajd, dan Sa’ir al-Gharbiya, menjadi target serangan udara Israel.

Di distrik Tyre, artileri Israel menggempur daerah sekitar Shamaa dan Majdal Zoun.  

Kampanye udara Israel di Lebanon yang dimulai sejak akhir September telah memicu ketegangan yang lebih besar di kawasan Timur Tengah. 

Israel menyebut langkah itu sebagai upaya menghancurkan target-target terkait Hizbullah, kelompok bersenjata yang bersekutu dengan Iran.  
 
Otoritas kesehatan Lebanon melaporkan bahwa lebih dari 3.400 orang telah tewas, hampir 14.600 lainnya terluka, dan lebih dari 1 juta orang terpaksa mengungsi akibat serangan Israel sejak Oktober tahun lalu.

Kondisi tersebut semakin memperburuk krisis kemanusiaan yang telah lama melanda Lebanon, yang juga menghadapi masalah ekonomi dan politik.  
  
Para pengamat memperingatkan bahwa eskalasi konflik antara Israel dan Hizbullah dapat memicu perang regional di Timur Tengah yang masih belum stabil akibat serangan berkepanjangan dan membabi buta Israel di Gaza.

Baca Juga: Serangan Israel 24 Jam Terakhir: 46 Orang Tewas di Gaza, 33 Orang Tewas di Lebanon

 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Anadolu


TERBARU