AS Perbarui Strategi Nuklir untuk Hadapi Ancaman Korea Utara, China, dan Rusia
Kompas dunia | 16 November 2024, 19:45 WIBWASHINGTON, KOMPAS.TV – Pemerintah Amerika Serikat (AS) memperbarui strategi penggunaan senjata nuklir untuk memastikan kemampuannya dalam menghadapi apa yang mereka sebut sebagai ancaman dari Korea Utara, China, dan Rusia "secara bersamaan", baik dalam situasi damai, krisis, maupun konflik.
Hal ini terungkap dalam laporan Departemen Pertahanan AS atau Pentagon yang dirilis pada Jumat (15/11/2024).
Laporan yang dikenal sebagai "491 Report" itu disampaikan Menteri Pertahanan Lloyd Austin kepada Kongres sehari sebelumnya.
Strategi ini merupakan penjabaran dari panduan penggunaan senjata nuklir yang dikeluarkan Presiden Joe Biden pada awal tahun ini.
Dalam dokumen tersebut, Pentagon menekankan bahwa pembaruan ini menjadi langkah penting untuk merespons situasi keamanan global yang semakin kompleks.
Dilansir Yonhap, laporan itu mengatakan “kerja sama dan kolusi yang terus meningkat" antara Pyongyang, Beijing, dan Moskow, serta keterlibatan Teheran, membuat tantangan keamanan global semakin berat.
Laporan Pentagon menggarisbawahi apa yang mereka sebut sebagai ancaman yang berasal dari ketiga negara tersebut. Korea Utara disebut terus mengembangkan program nuklir dan misil balistiknya.
“Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK/Korea Utara) terus memperluas, mendiversifikasi, dan meningkatkan kemampuan nuklir, misil balistik, serta kemampuan non-nuklirnya,” kata laporan itu.
Baca Juga: China Diduga Tengah Kembangkan Propulsi Nuklir untuk Kapal Induk Baru
Rusia digambarkan sebagai ancaman “akut” karena memiliki arsenal nuklir strategis yang besar dan modern. Selain itu, Rusia disebut mengembangkan sistem nuklir baru yang inovatif.
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Yonhap